Bagi Pemkab Malang, hal ini sangat penting, terutama bagi warga yang bergerak di sektor pertanian, peternakan, dan UMKM. Keberhasilan LKM juga terlihat dari pengelolaan yang transparan dan akuntabel.
BACA JUGA:Pemdes Kota Lekat Mudik Pra Pelaksana Titik Nol JUT Dana Desa
BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun Anggaran, Desa Diminta Kebut Usulan Dana Desa Tahap 2
Masyarakat bisa langsung memantau perkembangan keuangan melalui sistem yang sudah terintegrasi dengan aplikasi Cash Management System (CMS). Hal ini memastikan bahwa setiap transaksi keuangan terpantau dengan baik, dan tidak ada penyalahgunaan Dana Desa.
Satu hal, salah satu kunci keberhasilan ini adalah sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan desa, serta komitmen untuk memastikan pengelolaan Dana Desa yang tepat sasaran.
Desa Mandiri
Sejak dimulainya program Dana Desa pada 2015, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah mencatat berbagai pencapaian dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran.
Selama satu dekade terakhir, tidak hanya jumlah desa mandiri yang melonjak signifikan menjadi 17.203 desa, melainkan juga tercapainya elektrifikasi di hampir seluruh desa terpencil di Indonesia.
BACA JUGA:Pra-pembangunan Dana Desa TA 2024, Jauhi Penyimpangan!
BACA JUGA:Maksimalkan Serapan Dana Desa, Pemdes Suka Maju Geber Pembangunan & Pemberdayaan
Pada Dialog FMB9 tersebut, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo juga menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun pemerintah telah menyalurkan Rp609,68 triliun Dana Desa kepada 75.265 desa di seluruh Indonesia. Gelontoran anggaran ini membawa dampak positif, terlihat dari perubahan drastis status desa-desa di pelosok negeri.
“Desa maju dan desa mandiri yang melonjak signifikan. Desa maju bertambah dari 3.608 menjadi 23.063 desa, dan desa mandiri yang sebelumnya hanya 174 desa, kini melonjak pesat menjadi 17.203 desa,” ujar Wamendes.
Sejak program Dana Desa diinisiasi 2015, Indonesia memiliki 13.453 desa yang tergolong sangat tertinggal. Namun kini, jumlah tersebut berhasil ditekan hingga hanya 4.363 desa.
Desa tertinggal pun mengalami penurunan signifikan, dari 33.592 desa menjadi 6.100 desa. Sementara itu, Desa berkembang terus meningkat, dari 22.882 menjadi 24.532 desa.
BACA JUGA:Pemdes Banyumas Gelar MDST Pembangunan Fisik Dana Desa Tahap I Tahun 2024
BACA JUGA:Ingat! Pajak Wajib Lunas Sebelum Cairkan Dana Desa Tahap 2
“Lonjakan ini tidak hanya terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan desa yang terus memperkuat pembangunan infrastruktur, pengelolaan potensi ekonomi lokal, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui Dana Desa,” papar Wamen Paiman.