MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus memaksimalkan upaya tanggap darurat.
Upaya itu dinilai sangat penting, sebagai upaya antisipasi terjadinya bencana alam jika sewaktu-waktu terjadi.
Selain juga untuk meminimalisir jatuhnya korban bencana.
"Kita terus melakukan upaya identifikasi terutama jalur evakuasi yang ada di daerah ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, ST, MT.
BACA JUGA:Surat Penetapan Tanggap Bencana Longsor di Pondok Panjang Belum Sampai di Meja Bupati
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Sosialisasi Tentang Kebencanaan dan Bahasa Daerah
Dijelaskan Ruri, jalur evakuasi ini digunakan sebagai tindakan penyelamatan dari segala ancaman bencana.
Seperti tsunami, kebakaran, gempa bumi, banjir dan lainnya. Semakin cepat waktu evakuasi yang dapat dilakukan oleh warga maka akan semakin besar jumlah orang yang selamat dari ancaman bencana.
Pihaknya juga akan terus memastikan jumlah jalur evakuasi untuk penyelamatan warga, termasuk lokasinya dan dapat menghubungkan area ke area mana saja sebagai titik kumpul penduduk atau masyarakat yang sedang berada di wilayah tersebut.
"Hasil identifikasi ini seluruhnya kita masukkan dalam dokumen renkon. Di dokumen ini nanti semuanya akan tergambarkan secara terinci," jelasnya.
BACA JUGA:BPBD Latih Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana di Mukomuko
BACA JUGA:BPBD Lakukan Assessment Bencana Longsor di Pondok Panjang
Dikatakan Ruti, jalur evakuasi berfungsi untuk mobilisasi penduduk dari ancaman bahaya ke tempat yang lebih aman ketika terjadi bencana.
Selain itu, salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana adalah dengan menggunakan atau menempatkan rambu dan papan informasi bencana pada daerah-daerah rawan bencana.
"Ini nanti juga akan kita lakukan di sejumlah titik jalur evakuasi yang ada di Kabupaten Mukomuko. Dan kami juga selalu berharap kepada seluruh masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dari semua ancaman bencana alam," pungkasnya. (*)