Motor Penggerak Perekonomian Indonesia

Jumat 18 Oct 2024 - 21:57 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

Data menunjukkan adanya penurunan kelas menengah dan berkurangnya kontribusi pajak dari kelompok ini, yang kini hanya menyumbang sekitar 1 persen  dari total penerimaan pajak. 

Hal ini mengindikasikan bahwa faktor konsumsi yang menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi sedang melemah, sehingga pemerintah perlu segera mengambil tindakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Ajib merekomendasikan tiga langkah kebijakan utama untuk mengatasi situasi ini. Pertama, perlu dilakukan evaluasi terhadap rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada Januari 2025. Kenaikan PPN dapat membebani masyarakat dan menekan konsumsi lebih jauh. 

Kedua, kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan diharapkan dapat mendorong likuiditas lebih besar dalam sistem ekonomi. Penurunan suku bunga akan mendorong bank untuk menurunkan suku bunga kredit, sehingga daya beli masyarakat dapat pulih.

BACA JUGA:Tantangan dan Peluang bagi Industri Lokal terhadap Impor Bahan Baku

BACA JUGA:Menyongsong Masa Depan Transportasi Ramah Lingkungan, Dengan Industri Kendaraan Berbasis Listrik

Ketiga, Ajib menekankan, pentingnya mendorong investasi yang padat karya guna menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Penyediaan pekerjaan yang masif akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

 

Peluang Pertumbuhan Ekonomi

Ajib juga menyoroti bahwa momen Pilkada serentak 2024 pada kuartal IV dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Babak Baru Industri Tembaga Indonesia, Menjadi Tonggak Hilirisasi

BACA JUGA:Inilah Empat Jurus Pemulihan Industri Tekstil Nasional

Pilkada diprediksi akan memicu perputaran uang yang signifikan di masyarakat, baik dalam bentuk barang maupun uang. Dampak positif dari Pilkada ini diharapkan dapat membantu pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen sebagaimana yang ditetapkan dalam APBN 2024.

Kesimpulannya, sektor industri pengolahan nonmigas tetap menjadi tumpuan penting bagi perekonomian Indonesia. Namun, pemerintah harus tetap waspada terhadap tantangan global dan domestik yang dapat menghambat pertumbuhan, termasuk penurunan daya beli masyarakat dan tekanan inflasi. 

Harapannya, dengan langkah-langkah strategis yang tepat, termasuk memperkuat kawasan industri dan memanfaatkan momen Pilkada, Indonesia memiliki peluang besar untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang solid dan mewujudkan visi sebagai negara industri berdaya saing tinggi di masa depan. (**)

 

Kategori :