Ini Resiko Dan Penyebab Radang Pembuluh Darah Yang Perlu Diwaspadai Serta Cara Mengatasinya

Jumat 18 Oct 2024 - 08:31 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Sebelum mengonsumsi obat apa pun, sebaiknya bicarakan terlebih dahulu dengan dokter, terutama jika Anda alergi terhadap obat tertentu.

10. Infeksi serius 

Peradangan pada pembuluh darah dapat disebabkan oleh infeksi virus, seperti hepatitis B dan HIV, atau infeksi bakteri, seperti stafilokokus atau streptokokus, yang tidak diobati dengan baik.

Pada awalnya, penderita infeksi mungkin tidak menunjukkan gejala, namun seiring berjalannya waktu, sistem kekebalan tubuh melemah dan bakteri menyebar ke pembuluh darah sehingga menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.

BACA JUGA:Para Pengidap Radang Sendi Merapat, Inilah 6 Rekomendasi Olahraga yang Aman Untuk Dilakukan

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Dia Manfaat dari Daun Jelatang untuk Kesehatan dan Juga Dapat Mengatasi Radang Sendi

Kondisi di atas disebut sepsis. Kondisi ini menyebabkan peradangan berlebihan dan mempengaruhi fungsi organ sehingga menyebabkan infeksi seperti syok septik.

Pengobatan radang pembuluh darah

Radang pembuluh darah biasanya memerlukan penanganan yang berbeda-beda tergantung penyebab, tingkat keparahan, dan organ yang terkena. Jika peradangan disebabkan oleh bau obat, maka akan membaik setelah obat dihentikan.

Lain halnya jika peradangan pembuluh darah sudah menyerang organ utama seperti paru-paru, otak, atau ginjal, karena penyakit ini perlu segera ditangani.

Berikut beberapa pilihan pengobatan untuk mengendalikan peradangan dan gejala peradangan pada pembuluh darah:

BACA JUGA:Mengenal Radang Usus Buntu

BACA JUGA:Anak Mengalami Radang Tenggorokkan ! Jangan Langsung Bawak Kedokter, Ini Cara Tradisional Yang Dapat Dilakukan

1. Pengobatan 

Salah satu obat yang paling sering diresepkan untuk varises adalah obat kortikosteroid seperti prednison.

Namun, penggunaan obat jenis ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko infeksi, pengeroposan tulang, dan bahkan masalah penglihatan. Oleh karena itu, penggunaan obat ini sebaiknya dalam pengawasan dokter.

Selain itu, dokter mungkin juga meresepkan obat lain, seperti metotreksat, yang mengurangi aktivitas sistem kekebalan untuk mencegah kerusakan pembuluh darah.

Kategori :