RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena menarik terjadi di pasar modal Indonesia: generasi Z (Gen Z) mulai mendominasi jumlah investor.
Kelompok usia yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 ini, menunjukkan minat yang luar biasa terhadap investasi, terutama di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang memudahkan akses ke pasar keuangan.
Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa partisipasi Gen Z dalam pasar modal Indonesia meningkat signifikan.
Pada tahun 2023, sekitar 25% dari total investor di pasar saham adalah generasi Z.
BACA JUGA:Prospek Investasi Saham di Emiten Tambang
BACA JUGA:Optimisme Pasar Modal Indonesia, Strategi Pemerintah Pulihkan IHSG
Angka ini mencerminkan perubahan sikap yang besar terhadap investasi di kalangan anak muda, yang sebelumnya lebih mengandalkan tabungan tradisional.
Banyak dari mereka yang terpengaruh oleh tren di media sosial, di mana konten tentang investasi, saham, dan keuangan pribadi banyak dibagikan.
Platform-platform seperti TikTok dan Instagram dipenuhi dengan informasi serta tips investasi yang menarik perhatian Gen Z.
Sejumlah influencer keuangan pun berhasil menarik ribuan pengikut dengan cara penyampaian yang segar dan mudah dipahami.
BACA JUGA:Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia
BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil
Salah satu faktor utama yang memicu lonjakan jumlah investor Gen Z adalah kemudahan akses ke platform investasi.
Aplikasi investasi yang user-friendly dan minim biaya transaksi membuat mereka lebih berani untuk berinvestasi.
Berbagai fintech mulai bermunculan, menawarkan solusi investasi yang praktis dan cepat.