RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Indonesia memiliki setidaknya 18 gunung yang berpuncak (summit) pada ketinggian di atas 3.500 meterdi atas permukaan laut (mdpl).
Salah satunya adalah Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl dan berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara administratif, berada di tiga kabupaten yaitu Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara dan menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani seluas 41.330 hektare.
Rinjani menjadi gunung yang paling diminati oleh para pendaki dan wisatawan minat khusus domestik atau mancanegara lantaran keindahan alam dan keunikan padang sabana, yaitu hamparan luas dari rumput kering. Keunikan itu makin bertambah karena terdapat danau di atasnya yaitu Danau Segara Anak.
Dalam bahasa Sasak, suku asli Pulau Lombok, segara artinya laut atau danau. Jika diartikan, maka Segara Anak adalah anak laut.
BACA JUGA:5 Desa Wisata di Lombok yang Menawarkan Pengalaman Tak Terlupakan
BACA JUGA:Gili Iyang, Pemilik Oksigen Terbaik di Dunia
Sejatinya, danau yang berada di ketinggian 2.008 mdpl ini merupakan bagian dari kaldera raksasa berukuran panjang 3.500 meter dan lebar 4.800 meter. Kaldera ini hasil letusan gunung api purba Rinjani yang terjadi pada Era Kuarter atau jutaan tahun lampau.
Segara Anak sendiri luasnya sekitar 1.100 hektare dengan titik terdalam mencapai 230 meter. Danau Segara Anak merupakan titik favorit para pendaki untuk beristirahat sebelum melakukan pendakian ke puncak (summit attack) Rinjani atau sebaliknya.
Umumnya mereka menghabiskan waktu untuk bermalam sambil memulihkan tenaga sembari menikmati keindahan danau. Maklum saja, untuk menuju danau dibutuhkan perjuangan lumayan besar karena harus merayapi tebing terjal kaldera.
Perjuangan serupa juga menanti pendaki jika ingin melakukan summit attack dengan titik pendakian dari Segara Anak.
BACA JUGA:Deretan Pantai Indah dan Tersembunyi di Gunungkidul
BACA JUGA:10 Destinasi Wisata Gua di Indonesia yang Menarik Dijelajahi
Menariknya, di sisi timur danau ada gunung api muda atau anak Rinjani bernama Gunung Barujari, artinya "gunung baru jadi" dalam bahasa masyarakat setempat. Gunung ini awal terbentuk dari letusan di tahun 1944 dan berlanjut pada 1966, 1994, 2004, dan 2009. Letusan terakhir terjadi pada 3 November 2015.
Saat ini, Segara Anak tidak sekadar menjadi titik singgah para pendaki sebelum menuju puncak Rinjani atau usai melakukan summit attack.
Sebab, sudah semakin banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datang ke Segara Anak hanya sekadar menikmati keindahan alam sekelilingnya tanpa harus mendaki hingga ke puncak Rinjani.