Banner Dempo - kenedi

Stok Beras 187 Ton di Kabupaten Mukomuko

Kabid Perdagangan, Hutri Wahyudi, SE--

MUKOMUKO RU - Dari hasil monitoring tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kabupaten Mukomuko beberapa hari lalu. Stok beras di rice milling, kontributor dan toko beras yang ada di Kabupaten Mukomuko masih ada sebanyak 187 ton. Jumlah itu dipastikan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, M.AP melalui Kabid Perdagangan Hutri Wahyudi, SE ketika dikonfirmasi Senin (13/11) mengatakan. Stok beras sebanyak 187 ton itu ada di delapan tempat baik rice milling maupun toko beras.

Diantara milik PT Tunas Nabati Andalan di Desa Air Kasai sebanyak 65 ton, toko beras Cahaya Mutiara di Penarik sebanyak 100 ton, toko beras Maju Sejahtera di Penarik sebanyak 1 ton. Toko beras Sejahtera di Desa Medan Jaya sebanyak 5 ton, dan toko beras Mitra di Desa Pulai Payung sebanyak 2 ton. Lalu toko beras Ghania di Kelurahan Bandaratu sebanyak 5 ton, toko beras Roni di Lubuk Gedang sebanyak 2 ton, rice milling milik Andi Desa Desa Arah Tiga sebanyak 2 ton, dan rice milling milik Sumardi di Lubuk Gedang sebanyak 5 ton.

"Itulah delapan tempat yang memiliki stok beras sebanyak 187 ton di Kabupaten Mukomuko. Sebenarnya di daerah kita ini banyak rice milling dan juga toko beras. Namun mereka tidak memiliki stok beras sebanyak itu," kata Hutri.

Dengan jumlah stok beras yang ada sekarang ini. Hutri memastikan, sangat cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun nanti. Ia juga menyampaikan, daerah kita tidak akan kekuranga beras. Bukan hanya stok saja yang cukup. Tapi masyarakat  khususnya kurang mampu di daerah ini juga mendapatkan bantuan beras dari pemerintah pusat. 

BACA JUGA:Ekonomi Oleng, Pasar Tradisional di Mukomuko Sepi

Selain itu, ia juga menyampaikan. Saat ini masyarakat tani sudah mulai turun ke sawah untuk menanam padi menjelang dibukanya air dari bendung air manjunto.

"Sebagian masyarajat taninsudah mulai turun ke sawah. Karena sekarang sudah mulai masuk musim tanam ke tiga tahun 2023. Mudah-mudahan saja daerah kita tidak akan kekurangan pangan. Selain itu, kami juga berharap seluruh harga pangan di daerah ini terus stabil," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan