Tak Ada Jamaah Suluk yang Dehidrasi di Bengkulu Utara

Kepala Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Bengkulu Utara, Dr H Nopian Gustari, M.Pd,-Radar Utara/Benny Siswanto-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pelaksanaan suluk yang ada di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, rampung tanggal 24 Maret 2024 lalu. 

Daerah turut menyampaikan hasil mitigasi, untuk mendukung pelaksanaan ibadah itu di tahun-tahun mendatang. 

Kepala Kantor Kementerian Agama atau Kemenag Bengkulu Utara, Dr H Nopian Gustari, M.Pd, saat dikonfirmasi membenarkan, telah rampungnya agenda ibadah oleh jamaah Thoriqoh Naqsyabandiyyah Adzuqriyah itu. 

Nopian bilang, pihaknya terus melakukan koordinasi dalam kegiatan yang dipusatkan di sebuah masjid yang ada di Desa Tanjung Alai Kecamatan Napal Putih itu. 

BACA JUGA:Bengkulu Didominasi Gempa Dangkal. Ini Kata BMKG...

BACA JUGA:Kuatkan Stok CPP, BULOG dan BNI Tanda Tangani Akta Kredit Subsidi Bunga dari Kemenkeu

"Komunikasi via Kantor Urusan Agama (KUA) Napal Putih yang akan melakukan pemantauan kegiatannya. 

Selain memastikan pelaksanaan secara baik dan tentunya mencatat hal-hal untuk pelaksanaan kedepan yang lebih baik lagi," ujar Nopian Gustari. 

Suluk selama 10 hari itu, turut disikapi jajaran pemerintah daerah. Dinas Kesehatan mengerahkan nakes via Puskesmas Napal Putih untuk memantau kondisi kesehatan para jamaah. 

Pendampingan medis, khususnya untuk memantau atau mencegah terjadinya dehidrasi parah seperti yang pernah terjadi di Rejang Lebong. 

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Fokus Peningkatan Layanan Samsat

BACA JUGA: Warga Kena Prank, Pembangunan Gedung Protoype PKM Tanjung Harapan Gagal?

Kepala Puskesmas Napal Putih, Junianto, SKM, saat dikonfirmasi RU, membenarkan setidaknya saban 3 hari sekali pihaknya melakukan pengecekan kesehatan jamaah. 

Panitia pelaksana, kata dia, juga sudah meminta pihaknya melakukan pengecekaan saban waktu yang dimintanya, untuk memastikan khususnya kondisi fisik jamaah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan