Skema Inpres, Pemkab Perjuangkan Jembatan Talang Buai Bisa Dilewati Mobil
Bupati Mukomuko, bersama Kadis PU saat berkoorsinasi dengan BPJN Bengkulu soal dana Inpres-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Mukomuko telah mengusulkan jembatan Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya.
Agar bisa dibangun permanen dengan skema Instruksi Presiden (Inpres) bidang infrastruktur di tahun 2024 ini. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT ketika dikonfirmasi mengatakan.
Kabar terbaru berdasarkan keputusan kemarin. Untuk jembatan di desa itu diganti dengan jembatan gantung kembali. Namun pihaknya belum dapat keputusan final. Apakah tetap pakai tali gantung, atau tidak. Ini memang belum ia terima.
Hanya saja yang belum disetujui oleh Bupati, jembatan tersebut tetap jembatan gantung namun hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan bukan roda empat.
BACA JUGA: KPU Pastikan Logistik PSU di TPS 09 Penarik Telah Siap
BACA JUGA: Stabilitas Harga, Pemkab Siapkan Beras SPHP di Stand Pemeran
"Di rekomendasikan kendaraan roda dua, dan kondisi sekarang itu sudah roda empat. Pak Bupati tidak setuju karena akan memberikan penurunan status ke masyarakat yang awalnya masyarakat bisa melewati jembatan itu pakai mobil, sekarang cuman pakai roda dua. Dan ini sangat-sangat merugikan," katanya.
Pihaknya mengaku, akan selalu menjaga komunikasi dan koordinasi dengan pihak balai jalan nasional agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Pihaknya mengaku, tidak mempermasalahkan jembatan Desa Talang Buai dibangun jembatan gantung namun bisa dilintasi kendaraan roda empat. Dan seluruh syarat yang diminta kementerian, akan di penuhi.
Terkait ini, juga nanti di bulan Maret baru akan ada titik terang.
BACA JUGA:Baru 12 Desa Cairkan Dana Desa di Kabupaten Mukomuko
BACA JUGA: Setiap Hari Kamis, Bupati Mukomuko Ajak ASN Pakai Batik Khas Mukomuko
"Sebab apa yang kita usulkan ini berdasarkan kebutuhan masyarakat. Termasuk juga jembatan di Desa Resno, Kecamatan V Koto. Juga insyaallah akan di bangun kembali. Karena jembatan itu sebagai akses utama masyarakat tani dan pekebun. Apalagi saat musim banjir, masyarakat harus menyeberangi sungai dengan resiko nyawa taruhanya. Foto-foto kejadian, sudah kami kirimkan ke kementerian. Diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan," ujarnya.
Sedangkan untuk usulan jembatan Desa Lubuk Silandak, InsyaAllah tidak ada kendala lagi.