Pasar Induk Terbesar di Tanah Air

Presiden Joko Widodo melihat denah Pasar Induk Among Tani dalam kunjungan kerja di Kota Batu, Jawa Timur. Pasar induk seluas 34 hektare tersebut dibangun dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp166 miliar dan dioperasikan sejak r-Radar Utara-Presiden Joko Widodo melihat denah Pasar Induk Among Tani

Menempati lahan 3,4 hektare, bangunan tiga lantai itu, memiliki karakteristik unik. Dengan luas bangunan 34.042 m2 yang menandakan bangunan pasar skala besar untuk melayani kebutuhan masyarakat. Bangunan gedungnya terlihat megah.

 

Begitulah gambaran umum Pasar Induk Among Tani di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Pasar yang sudah ada sejak lebih dari 30 tahun itu, kini dinilai tertata bagus dan memberikan manfaat bagi para pedagang di sana.

 

"Ini adalah pasar terbesar yang pernah saya lihat di Republik Indonesia, menempati lahan 3,4 hektare dan gedungnya sangat megah. Semua kios dan losnya ditata sangat bagus. Ini akan menjadi pasar yang bersih dan tertata rapi dengan parkir yang sangat luas, sehingga kita harapkan para pedagang semakin laris dan sejahtera," kata Presiden Jokowi.

 

Sejumlah pedagang yang dikutip laman resmi kantor Sekretariat Kabinet (setkab.go.id) menyatakan senang atas hasil revitalisasi pasar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejak 2021 itu.

 

“(Dulu) dibilang layak ya gimana, dibilang gak layak kita juga bermukimnya di sini—mencari nafkahnya di sini, memang bagusan sekarang saya akui lebih baik, lebih bagus, lebih tertata dengan rapi, kalau dulu istilah orang Jawa semrawut,” ujar Musyarofah, pedagang sayuran yang sudah berjualan selama 30 tahun di lokasi pasar tersebut.

 

Musyarofah menambahkan pengaturan kios dan los yang ada di sana saat ini sangat rapi. “Semoga pasarnya makin rame, banyak pengunjungnya, terus kebersihannya terjaga,” kata Diana, penjual buah yang dagangannya dibeli oleh Presiden Jokowi saat meninjau fasilitas pasar.

 

Bangunan Hijau

 

Merujuk penjelasan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Baru merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger- serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

 

Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memajukan infrastruktur, sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Keberadaan Pasar Among Tani merupakan salah satu ikon kemajuan dan kesejahteraan di Kota Batu.

BACA JUGA:Energi Baru Pengembangan Industri Kecil

"Bangunan pasar modern ini sudah memenuhi konsep Bangunan Gedung Hijau, sudah tersedia TPS, pengolahan limbahnya, dan penghijauannya. Diharapkan pasar ini dapat meningkatkan perekonomian lokal serta menjadi daya tarik wisatawan di Kota Batu," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti.

 

Pembangunan Pasar Induk Among Tani Kota Batu dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan meningkatkan kualitas bangunan pasar sebagai pasar modern yang berbasis Bangunan Gedung Hijau. Selain itu juga dilengkapi dengan  fasilitas lengkap, bersih dan higienis sehingga memberikan jaminan setiap pengunjung yang datang akan merasa nyaman berbelanja.

 

Pembangunan Pasar Induk Among Tani yang baru ini dilakukan peningkatan kuantitas bangunan pasar dengan daya tampung 2.630 unit, terdiri dari 1.716 kios dan 914 los. Dari  3 lantai bangunan terbagi, atas lantai 1 sebagai zona basah, lantai 2 sebagai zona kering, dan lantai 3 sebagai zona makanan dan kuliner.

 

Anggaran pembangunan pasar bersumber dari APBN tahun 2021-2023 sebesar Rp166,7 miliar yang digunakan untuk pembangunan secara menyeluruh bangunan utama pasar dan fasilitas penunjangnya seperti rumah pompa dan GWT, rumah gardu, kantor metrologi, pos security, TPS, saluran drainase, pagar keliling, dan lansekap. Pasar ini juga dilengkapi escalator, tangga darurat dan jalur pejalan kaki yang ramah difabel (ramp difabel).

 

Ervin Maulidia, salah satu pedagang sembako di Pasar Induk Among Tani Kota Batu merasa sangat senang dengan bangunan pasar baru yang lebih bagus dan bersih.

 

"Kalau dibandingkan pasar lama beda jauh. Kalau di sini bagus bersih, pengunjung lebih senang, fasilitasnya lebih memadai. Saya harap bisa lebih ditingkatkan sarana dan prasarananya dan lebih sering diadakan event-event agar lebih ramai lagi," ujarnya. (*)

 

Sumber : Indonesia.go.id

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan