Dualisme Yayasan Darul Fikri Melebar, Dapodik Dibekukan Sementara
Yayasan Darul Fikri Bengkulu Utara-Radar Utara/Abdurrahman Wachid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dualisme yayasan Darul Fikri di Kabupaten Bengkulu Utara, semakin melebar.
Fokus pembahasan pada kepastian hukum pendidikan, terkait data di dapodik sekolah yayasan Darul Fikri, tak kunjung menemui jalan keluar.
Bahkan informasi terhimpun, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara beberapa hari lalu, telah menjadwalkan pertemuan antar kedua untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
Informasi itu di benarkan oleh kedua belah pihak, yakni pihak Mandan Jamal dan Pihak Amsir.
BACA JUGA:Saling Klaim Yayasan Berlanjut, MJ Datangi Diknas, AM ke Sekolah Berikan Support Moril
BACA JUGA:Saling Klaim Kewenangan Yayasan Darul Fikri, Ini Katan Dinas Pendidikan
Pihak Amsir mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkulu Utara masih membekukan data dapodik yayasan Darul Fikri hingga ada keputusan incrach dari PTUN.
Artinya, seluruh aktivitas sekolah dan administrasi di yayasan tersebut masih secara sah harus dilakukan oleh kepala sekolah yang menjabat sebelum dilakukan pergantian oleh pihak Mahdan Jamal.
"Keterangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Utara, data dapodik sekolah yayasan Darul Fikri ini dibekukan sementara, hingga ada putusan incrach dari PTUN," ujar Amsir.
Sementara itu, pihak Mahdan Jamal juga membenarkan bahwa beberapa hari lalu, pihaknya juga telah dijadwalkan untuk dilakukan pertemuan bersama pihak kepala sekolah lama di dinas pendidikan, untuk pembahasan data sekolah di dapodik.
BACA JUGA:Saling Klaim Kewenangan Yayasan Darul Fikri, Pengangkatan Kepala Sekolah Diprotes
BACA JUGA:Saling Klaim Yayasan Berlanjut, MJ Datangi Diknas, AM ke Sekolah Berikan Support Moril
Dikatakannya, dijadwalkan untuk dipertemukan pada hari Jum'at, 6 Desember 2024 lalu, namun menurutnya pihak Amsir tidak hadir dalam hal tersebut. Sehingga akan dilakukan penjadwalan ulang.
"Hari Jumat, (6, Desember 2024, red), kemarin, itu sudah dijadwalkan untuk ketemu tapi mereka gak datang, seharusnya dinas tidak lagi melakukan penjadwalan ulang," ujar Mahdan Jamal saat ditemui SKH Radar Utara, pada Senin, 9 Desember 2024.