Kerugian Kebakaran di Komplek Kantor PU Ratusan Juta
Kerugian Kebakaran di Komplek Kantor PU Ratusan Juta -Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kebakaran yang terjadi di komplek perkantoran Dinas PUPR Bengkulu Utara, Senin, 21 Oktober 2024, pada jam kantor, ditaksir menyebabkan kerugian hingga ratusan juta.
Penyelidikan polisi, mendapatkan beberapa fakta. Dimana, amukan api yang memberangus bagian dalam bangunan termasuk atap, diduga lantaran percikapan api.
Sebab, pagi sebelum kejadian seorang honorer di sana membakar sampah yang berada di bagian belakang gedung yang kemudian menjadi lokus amukan api sekitar Pukul 14.34 WIB.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Lambe Patabang Birana,SIK melalui Kasat Reskrim IPTU Rizky Dwi Cahyo, SIK, menyampaikan beberapa temuan itu saat dikonfirmasi RU.
BACA JUGA:Camat Didampingi TNI-Polri Serahkan Bantuan ke Korban Kebakaran di Desa Bukit Harapan
BACA JUGA:Kebakaran Hebat, Nenek dan Cucu Nyaris Jadi Korban
Dia bilang, olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) turut melibatkan tim INAFIS, pihaknya juga menetapkan 2 orang sebagai saksi dalam peristiwa kebakaran yang ditaksir menyebabkan kerugian materiil itu.
"Baru diketahui adanya kebakaran sekitar Pukul 12.51 WIB," ungkapnya.
Saat diinformasikan terjadinya kebakaran, kondisi api diduga sudah mengamuk di bagian dalam bangunan sehingga melanjut ke bagian atas yang kemudian diketahui munculnya titik api bersamaan dengan kepulan asap.
Dua orang yang mengetahui kali pertama itu, kemudian menginformasikan kepada Kepala Dinas PUPR, Munadi, SP tentang adanya peristiwa kebakaran, sehingga langsung berkoordinasi dengan Damkar Kota Arga Makmur pada Pukul 13.15 WIB, lantaran api terus menyebar dan melahap Gedung Dharma Wanita di sana.
BACA JUGA:Pemcam Air Manjunto Komitmen Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan
BACA JUGA:Versi Polisi, Ini Kronologis Penyebab Kebakaran Rumah Warga
"Kami melakukan olah TKP sekitar Pukul 15.00 WIB, setelah api berhasil dikondisikan tim damkar," ungkapnya.
Kesimpulan sementara, kebakaran terjadi lantaran api yang berasal dari pembakaran sampah, kemudian terus menjalar lantaran adanya tiupan angin, ditambah dengan cuaca terik.