Potensi Pulau Enggano Dipaparkan Kepada Investor PMA
Pemprov Bengkulu saat menerima kunjungan investor PMA-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memaparkan berbagai potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu, dihadapkan sejumlah investor Penanaman Modal Asing (PMA).
Salah satu poin yang dipaparkan yakni potensi Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, yang merupakan salah satu pulau terdepan di Indonesia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes mengatakan, Pulau Enggano memiliki keindahan alam yang luar biasa. Seperti hutan Mangrove, keberagaman burung eksotis, serta potensi wisata bahari.
"Pulau ini juga telah didukung akses yang memadai, melalui bandara dan pelabuhan laut," ungkap Isnan usai menerima kunjungan investor dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Italia dan Singapura, Jum'at 11 Oktober 2024.
BACA JUGA:Tarik Minat Investor Migas, Kementerian ESDM Tingkatkan Kebijakan
BACA JUGA:Global Bond BNI Oversubscribe 6,4 Kali, Bukti Kepercayaan Investor Tinggi
Serta, lanjut Isnan, berbagai infrastruktur lainnya. Mulai dari pasokan listrik, telekomunikasi dan air bersih yang telah berfungsi dengan baik.
"Potensi-potensi ini tentunya semakin menarik perhatian investor asing, karena dengan kekayaan alam yang dimiliki daerah kita, bisa menjadi peluang investasi yang menjanjikan," kata Isnan.
Menurut Isnan, sebenarnya potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu bukan hanya sektor pariwisata, tetapi juga energi terbarukan yang melimpah. Sehigga Bengkulu menghadirkan prospek pengembangan ekonomi yang luas dan berkelanjutan.
"Untuk memaksimalkan potensi itu, kita secara aktif mempromosikan peluang investasi ini serta membangun kolaborasi dengan berbagai pihak," papar Isnan.
BACA JUGA:Pemkab Ajak Investor Bangun Listrik Tenaga Biomassa
BACA JUGA: Menparekraf Tawarkan Peluang Investasi di Delapan KEK dan Lima DSP ke Investor Dubai
Termasuk, sambung Isnan, investor dari berbagai negara. Upaya ini bertujuan untuk membuka pintu bagi kerja sama, yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
"Melalui pertemuan yang kita lakukan, kita memperkenalkan beragam peluang investasi kepada para investor asing yang tergabung dalam Global Green Belt Economic Cooperation (GGBEC), aliansi bisnis yang terdiri dari 60 negara," ujarnya.