Apakah Turunnya Harga BBM Non-Subsidi Memberikan Efek Terhadap Inflasi dan Daya Beli Masyarakat?
Pengisian BBM di SPBU-Radar Utara/ Doni Aftarizal -
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi pada bulan-bulan sebelumnya cenderung meningkat, terutama disebabkan oleh lonjakan harga energi.
Namun, dengan penurunan harga BBM non-subsidi, para ekonom memperkirakan bahwa inflasi akan mengalami perlambatan.
BACA JUGA:BBM Subsidi Dipastikan Sampai Pada Masyarakat
BACA JUGA:Pertamina Berkomitmen Maksimal Menyalurkan BBM Subsidi
Hal ini akan sangat membantu pemerintah dalam mencapai target inflasi yang telah ditetapkan.
Di sisi lain, penurunan harga BBM non-subsidi juga berdampak pada daya beli masyarakat.
Ketika harga BBM turun, biaya transportasi dan operasional bagi masyarakat, terutama yang bergantung pada kendaraan bermotor, akan berkurang.
Hal ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk menggunakan anggaran mereka untuk keperluan lain, seperti pendidikan dan kesehatan.
Misalnya, seorang pengemudi ojek online yang sebelumnya harus mengeluarkan uang lebih untuk BBM, kini dapat mengalokasikan sebagian dari pengeluaran tersebut untuk kebutuhan keluarga.
BACA JUGA:Ini Aturan Soal Penggunaan BBM Subsidi Untuk Perorangan atau Kelompok
BACA JUGA:Penyaluran BBM Subsidi Ditargetkan Tepat Sasaran
Penurunan biaya transportasi ini juga dapat mendorong peningkatan konsumsi di sektor ritel, yang pada gilirannya dapat memberikan stimulus bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Masyarakat secara umum menyambut baik penurunan harga BBM non-subsidi ini.
Di berbagai media sosial, netizen mengungkapkan rasa syukur dan harapan bahwa harga-harga kebutuhan pokok juga akan menurun seiring dengan penurunan harga BBM.
Namun, ada juga kekhawatiran bahwa penurunan harga ini mungkin bersifat sementara, mengingat fluktuasi harga minyak global yang sulit diprediksi.