Bentuk Konsorsium Kembangkan Pembangkit Listrik Panas Bumi, PLN Gandeng PGE
Tampak udara Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu 110 MW di Tanggamus, Lampung. -(Dok. PLN)-
Ia berharap ke depannya semakin banyak potensi panas bumi yang bisa dioptimalkan sekaligus untuk menjawab tantangan trilema energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, energi panas bumi memiliki tren pertumbuhan yang cukup baik dalam 10 tahun terakhir di mana kapasitasnya telah meningkat 2 kali lipat.
BACA JUGA:PLN Siapkan Listrik Bersih Layani Pertumbuhan Industri Data Center di Indonesia
BACA JUGA:PLN Terus Kembangkan Hidrogen untuk Energi Baru Masa Depan
"Energi panas bumi dapat menjadi salah satu instrumen penting untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional," ujar Bahlil.
Bahlill melanjutkan, Pemerintah Indonesia siap memberikan dukungan untuk pengembangan panas bumi melalui dukungan regulasi dan percepatan proses perizinan.
Menurutnya, selama ini pengembangan panas bumi mengalami hambatan dari sisi waktu pengembangan yang cukup lama.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, pengembangan panas bumi menjadi salah satu fokus utama PLN dalam mencapai target NZE 2060.
BACA JUGA:Pasokan Listrik EBT Terus Bertambah, PLN Bakal Operasikan PLTA Jatigede 110 MW
BACA JUGA:6 Tahun Numpang di Serambi Masjid, MDTA Gembung Raya Bangun Gedung Belajar
Dalam pengembangannya, dibutuhkan kolaborasi bersama antara pemerintah, BUMN maupun pihak swasta di Indonesia.
Kerja sama antara PLN IP dan PGE ini merupakan langkah nyata dalam upaya mendorong peningkatan bauran EBT di Tanah Air.
Transisi energi tidak bisa dicapai sendirian, perlu ada kolaborasi dan sinergi.
Apa yang ditandatangani hari ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan panas bumi nasional.
BACA JUGA: Gasifikasi Pembangkit Listrik Menuju Bebas Emisi Karbon