Peringatan RRT, Menko Perekonomian: Indonesia dan Tiongkok Saling Melengkapi dan Menguntungkan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto -Foto: Humas Ekon-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Perekonomian Indonesia yang hingga saat ini tangguh menghadapi berbagai tantangan global tak lepas dari upaya Pemerintah menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain, salah satunya dengan Republik Rakyat Tiongkok.

Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok terjalin dalam kemitraan strategis yang komprehensif.

"Didukung oleh pesatnya transformasi digital secara global, Indonesia dan Tiongkok telah memperkuat jalur pembangunan ekonomi kedua negara. Selain proyek-proyek investasi besar, institusi-institusi Tiongkok juga telah lama mendukung upaya untuk memperkuat strategi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya dalam mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perekonomian baru yakni ekonomi hijau dan digital," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dalam Peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang digelar di Jakarta.

BACA JUGA:Menko Perekonomian Berbagi Pengalaman Menggerakkan Ekonomi Digital Indonesia

BACA JUGA:Surplus Neraca Perdagangan Topang Perekonomian

Tiongkok telah menjadi mitra Indonesia dalam perdagangan dan investasi. Total perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar USD127,8 miliar (tidak termasuk Hong Kong).

Dalam hal mekanisme kerja sama regional, ASEAN dan Tiongkok tengah berada pada puncak hubungan perdagangan tertinggi.

Berdasarkan statistik ASEAN, pada 2023, volume perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok mencapai rekor baru sebesar USD702 miliar dan menjadikan Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut.

Menko Airlangga mengatakan bahwa potensi pertumbuhan kolaborasi antara Indonesia dan Tiongkok masih berpeluang besar. Peluang-peluang baru muncul di sektor teknologi, energi ramah lingkungan, ekonomi digital, dan inovasi.

BACA JUGA:Pekan Ini Harga Emas Melonjak di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

BACA JUGA:Memahami Perbedaan Deflasi dan Inflasi Sebagai Dampak dari Perubahan Ekonomi

Selain Kereta Cepat Whoosh yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan konektivitas, kerja sama kedua negara dalam membangun Kawasan Ekonomi Khusus juga patut diperhitungkan.

Tsinghua Southeast Asia Center yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura di Bali telah mulai beroperasi penuh sejak diresmikan pada 16 November 2022.

Pada akhir bulan ini, The Tsinghua Southeast Asia Center bersama dengan Dewan Nasional KEK, KEK Kura-Kura Bali, dan Lembaga Insinyur Indonesia (PII), akan menyelenggarakan acara berbagi pengetahuan dan jaringan di sektor artificial intelegence dan semikonduktor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan