Lakon Roro Jonggrang Diharapkan Dapat Menjadi Inspirasi

Pementasan lakon Roro Jonggrang oleh Teater Koma di Benteng Marlborough--

BENGKULU RU - Pementasan lakon Roro Jonggrang yang dilakukan Teater Koma diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya di Provinsi Bengkulu. Demikian disampaikan Kepala Balai Media Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Retno Reswaty disela-sela pementasan Roro Jonggrang di dalam kawasan Benteng Marlborough, Sabtu (26/11) malam.

"Kita sengaja memilih Bengkulu sebagai titik pementasan legenda Roro Jonggrang dengan tajuk kisah 'Hanya Ada Satu yang Tercantik, Roro Jonggrang nan Lentik', yang merupakan besutan terakhir Sutradara Nano Riantiarno sebelum meninggal dunia. Kita berharap pementasan ini dapat menginspirasi seluruh pelaku yang berkiprah di dunia teater," ungkap Retno.

Terlebih, lanjut Retno, dalam cerita lakon sepeti halnya legenda Roro Jongrang, pasti ada nilai-nilai yang dapat dicontoh. "Seperti kecintaan terhadap negeri, kesetiaan, semangat membela rakyat dan lain sebagainyanya. Ditambah lagi lokasi pementasan yang kita pilih ini, yakni Benteng Marlborough memiliki nilai sejarah tinggi," katanya.

Ditambahkan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung, Drs. Nurmatias, melalui pementasan ini. Pihaknya jug menargetkan dalam memperkenalkan Benteng Marlborough. Dimana keberadaan benteng ini kerap dianggap tempat yang menyeramkan dan menakutkan, tapi sekarang menjadi tempat menginspirasi dan ruang budaya.

BACA JUGA: Kapasitas SDM Tentukan Sikap Independensi Wartawan

"Sehingga kedepannya kita juga berharap Benteng Marlborough ini bisa menjadi destinasi bagi masyarakat. Ini transformasi pengetahuan dan terobosan baru yang kita ambil terhadap peninggalan sejarah berupa benda ini. Apalagi yang namanya pelestarian kebudayaan bukan sebatas perlindungan saja, tapi ada sisi pengembangan dan pemanfaatannya," tegas Nurmatias.

Sementara, Asisten Sutradara, Rangga Riantiarno menerangkan, sejak Teater Koma berdiri yakni pada tanggal 1 Maret 1977 dan mulai melakukan pementasan teater. Bengkulu merupakan provinsi ketiga di Pulau Sumatera yang menjadi lokasi pementasan. 

"Sebelumnya di Pulau Sumatera ini kita sudah pernah pentas di Medan dan Batam," terang Rangga.

Lebih jauh disampaikannya, hingga saat ini Teater Koma telah menghasilkan sebanyak 229 karya. Tentu bisa tampil di Bengkulu sesuatu yang luar biasa, karena Bengkulu termasuk daerah yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Indonesia. "Kita berharap lakon Roro Jonggrang dapat menginspirasi seluruh elemen masyarakat di Bengkulu," demikian anak dari Nano Riantiarno ini. (tux)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan