Pembangunan Infrastruktur Indonesia Capai Lonjakan Signifikan Menuju Visi 2045

Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/2/2024). Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melaporkan realisasi investasi untuk pembangunan Kota Nusantara s-ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/rwa.-

Menurutnya, infrastruktur digital, termasuk jaringan internet pita lebar, menjadi tulang punggung yang mendukung transformasi di berbagai sektor. "

Digitalisasi memungkinkan kita untuk lebih efisien dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, termasuk di daerah terpencil," ujar Fadhilah.

BACA JUGA:Usulan Perbaikan Infrastruktur Ke BNPB Tidak Jelas

BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan Terus Mengancam, Tantawi: Infrastruktur Pertanian Harus Jadi Fokus Pemda

Fadhilah juga menyampaikan bahwa Kementerian Kominfo berhasil meningkatkan penetrasi internet di Indonesia dari 34,9 persen pada 2014 menjadi 79,50 persen dari total populasi.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang terhubung ke internet, yang pada gilirannya membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital.

"Program digitalisasi yang kami lakukan tidak hanya berhenti pada pembangunan infrastruktur internet, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas dan aksesibilitas layanan digital di seluruh pelosok negeri," ucap Fadhilah.

Salah satu program andalan BAKTI adalah pengembangan infrastruktur telekomunikasi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) melalui jaringan fiber optik dan satelit.

BACA JUGA:Meriahkan IIMS Surabaya 2024, PLN Perkuat Dukungan Infrastruktur Kendaraan Listrik

BACA JUGA:Satu Dekade Masifnya Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia

Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua daerah di Indonesia, termasuk yang terpencil sekalipun, dapat merasakan manfaat dari kemajuan teknologi.

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit. Dirut BAKTI tersebut menekankan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah menciptakan permintaan (demand) di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh teknologi digital. Oleh karena itu, pihaknya juga berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui program-program pelatihan digital.

"Kami menyadari bahwa digitalisasi hanya akan berhasil jika masyarakat memiliki keterampilan yang memadai untuk memanfaatkannya. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan untuk menciptakan talenta digital yang siap bersaing di era ekonomi digital," jelasnya.

Infrastruktur dan digitalisasi bukan hanya tentang pembangunan fisik atau teknologi semata, tetapi juga tentang membangun masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing. Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan besar menjadi negara maju dan berdaya saing tinggi pada 2045. (**)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan