Pertamina dan Hyundai Kerja Sama Bangun Ekosistem Hidrogen di Indonesia Dukung NZE 2060
Pt Pertamina Persero siap mendorong transisi energi berkelanjutan ramah lingkungan-Pertamina-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pertamina terus memperkuat komitmennya dalam transisi energi dengan menjalin kerja sama strategis bersama mitra global untuk mengembangkan energi hijau yang lebih ramah lingkungan.
Dalam upaya ini, Pertamina telah sepakat untuk bersinergi dengan Hyundai Motor Asia Pacific HQ guna membangun ekosistem hidrogen di Indonesia.
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Salyadi Dariah Saputra, menyatakan bahwa pengembangan ekosistem hidrogen merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mempercepat transisi energi sekaligus mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Menurut Salyadi, Pertamina telah memetakan 17 lokasi sumber pasokan hidrogen yang tersebar dari Sumatra hingga Papua.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Raih Sertifikasi ISCC CORSIA, Pertama di Asia Tenggara
BACA JUGA:Kilang Pertamina Internasional Luncurkan Inisiatif Strategis Setara USD321 Juta
Selain itu, Pertamina juga sedang mengembangkan proyek percontohan hidrogen hijau di area geothermal Ulubelu dengan target produksi 100 kilogram per hari.
Pada sektor hilir, Pertamina sedang membangun proyek percontohan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) di Daan Mogot, Jakarta Barat.
SPBH ini akan menjadi stasiun pengisian energi terintegrasi pertama di Indonesia, yang menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu lokasi, yaitu BBM, gas, dan hidrogen.
“Pengembangan hidrogen akan menjadi salah satu portofolio bisnis energi bersih masa depan, dengan potensi menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di kawasan,” ujar Salyadi dalam siaran pers Pertamina pada Jumat (23/8/2024).
BACA JUGA:Pertamina Dorong Optimalisasi Kilang untuk Ketahanan Energi Nasional
BACA JUGA:Investasi dan Penggunaan Produk Lokal Dorong Industri Surya Nasional
Salyadi menambahkan bahwa pengembangan hidrogen hijau merupakan tren global dan bisa menjadi salah satu bisnis masa depan bagi Pertamina.
Namun, hal ini memerlukan investasi besar serta dukungan regulasi dari pemerintah agar ekosistem hidrogen di sektor transportasi dapat terbangun dengan baik.