Desa Lubuk Selandak Masuk Katagori Desa Rawan Pangan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxsandi Utria Dharma STP, MEc, Dev-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko menyatakan. Dari 148 desa di Kabupaten Mukomuko, ada satu desa yaitu Desa Lubuk Selandak Kecamatan Teramang Jaya yang masuk dalam katagori desa kerawanan pangan.

Desa itu masuk kategori rawan pangan karena kondisi infrastruktur yang belum memadai, kondisi geografis yang mayoritas perkebunan, minimnya toko sembako, dan yang lainnya.

"Banyak indikator yang memicu desa itu masuk katagori desa kerawanan pangan tahun 2024. Sebelumnya banyak sekali desa rawan pangan, namun seiring pembangunan infrastruktur yang digiatkan Pemkab Mukomuko. Maka sejumlah desa itu terbebas dari desa rawan pangan," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxsandi Utria Dharma, S.TP, MEc, Dev ketika dikonfirmasi Rabu, 21 Agustus 2024.

Ia menjelaskan, untuk mengentaskan Draa Lubuk Selandak dari status desa rawan pangan. Butuh kolaborasi dari semua pihak.

BACA JUGA:Pemdes Kota Praja Komitmen Tingkatkan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Warga

BACA JUGA:Warga Manfaatkan Lahan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Pangan

Jika penyebabnya akses jalannya buruk maka dinas PU harus segera melakukan perbaikannya. Kalau ketersediaan tenaga kesehatan minim, itu tugasnya dinas kesehatan dan yang lainnya.

"Semuanya memiliki peran untuk mengentaskan desa rawan pangan tersebut. Karena ini bukan tugas satu atau dua dinas. Tapi butuh kolaborasi dari semua pihak," jelasnya.

Elxsandi juga menyatakan, meski desa itu masuk desa rawan pangan. Namun masyarakat di desa itu sampai sekarang ini tidak pernah kekurangan  pangan.

Bahkan penghasilan mereka juga di atas rata-rata. Sebab daerah itu daerah perkebunan sawit.

BACA JUGA:Mukomuko Perkuat Sentra Produksi Pangan

BACA JUGA:Ketersediaan Pangan di Mukomuko Aman

"Kehidupan masyarakat di situ sangat makmur sekali, meski mereka harus membeli kebutuhan pangan di luar desa. Karena keberadaan toko sembako di desa itu masih sangat minim sekali," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan