Inovasi Pertanian Hemat Air, Solusi Efektif di Tengah Krisis Iklim

Metode irigasi tetes lebih hemat air dan terbukti efektif. Memiliki potensi besar untuk mewujudkan IP 400, yang memungkinkan panen empat kali dalam setahun.-Freepik-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Selain lahan yang menciut, keterbatasan sumber daya air merupakan masalah serius pertanian padi di tanah air.

Berbagai cara sudah dilakukan, khususnya dalam meningkatkan cadangan air baku, yakni dengan membangun bendungan dan embung.

Namun, hal itu masih kurang mencukupi di tengah tantangan perubahan iklim saat ini.

Mengatasi hal tersebut, inovasi dalam bidang pertanian menjadi sangat penting. Salah satu contoh inspiratif di sektor pertanian itu datang dari Trenggalek, tepatnya dari Kelompok Tani Sinar Harapan di Desa Sukorejo, Gandusari.

BACA JUGA:Aturan Baru: Dokter Boleh Praktik di Tiga Tempat, Ini Syaratnya!

BACA JUGA:Syarat dan Prosedur Mendirikan CV

Kelompok tersebut berhasil menerapkan metode pertanian hemat air di lahan demplot sawah kering. 

Panen perdana dari inovasi tersebut,  dikutip dari situ Kodim Trenggalek https://kodim0806trenggalek.com/ telah dilakukan pada 20 Juli 2024.

Hasilnya, sangat signifikan dibandingkan dengan metode tradisional yang sebelumnya mereka gunakan.

Produktivitas padi meningkat dari 4 ton per hektare menjadi 6 ton per hektare. Sementara untuk penggunaan air berkurang secara drastis.

BACA JUGA:IKN Siap Sambut 17 Agustus 2024, Infrastruktur Hampir Rampung

 BACA JUGA:Menuju Stabilitas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global

Inovasi Pertanian

Pertanian di lahan kering menghadapi tantangan besar terkait ketersediaan air yang terbatas. Kondisi ini seringkali mengakibatkan penurunan produktivitas dan ketidakstabilan hasil panen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan