Dewan Minta Indikator Kemiskinan Ekstrem Dirubah
Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko. M Ali Saftaini SE-Radar Utara/ Wahyudi -
"Ada warga yang rumahnya belum memiliki toilet sendiri. Tetapi kalau kita bicara tingkat kesejahteraan. Pendapatan per kapita dalam satu hari atau satu bulan. Kita gak ada lagi itu. Jadi sebenarnya ini data yang masih bisa diperdebatkan di Kabupaten Mukomuko," jelasnya.
Tingginya jumlah kemiskinan ekstrem di daerah ini, menurut Ali imbasnya sangat besar.
Dan seakan di Kabupaten Mukomuko ini memang banyak sekali warga yang miskin ekstrem.
BACA JUGA:Kades Mekar Mulya Ngadu ke Dewan Soal Jalan Rusak
BACA JUGA:Ketua DPRD Mukomuko Marah, Pasien BPJS Dimintai Uang
Tapi sesungguhnya dalam tataran pendapatan sehari- harinya dalam kelangsungan hidup, tidak ada lagi warga yang miskin.
Jadi ini perlu perbaikan indikator untuk menentukan kemiskinan ekstrem yang betul-betul menggambarkan tingkat ketidak sejahtera masyarakat.
"Dan kami sangat berharap agar indikator yang dijadikan acuan kemiskinan ekstrem itu dirubah. Rumah yang belum ada listrik atau rumah yang tidak ada wc itu jangan dijadikan tolak ukur kemiskinan ekstrem. Sebaiknya, indikator kemiskinan ekstrem itu dilihat dari pendapatan per kapitanya," pungkasnya. (*)