Banner Dempo - kenedi

Upaya Konservasi Harimau Sumatra di Era Modern

Pengecekan kesehatan Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) sebelum dilepasliarkan di Dhamasraya, Sumtra Barat. -ANTARA FOTO/ Aprillio Akbar-

Menurut Kepala Bidang Pengelolaan TNKS Wilayah III Bengkulu-Sumatra Selatan M Mahfud, populasi harimau sumatra di dalam kawasan seluas 1.389.509,87 hektare tersebut masih terbilang lumayan bagus. "Sebarannya di Jambi, Sumsel, Bengkulu, dan Sumbar, kalau perkirakan antara 150 hingga 180 ekor," kata dia seperti diwartakan Antara.

Jumlah populasi harimau sumatra tersebut diketahui dari penghitungan menggunakan metode kamera jebak, kemudian juga melalui identifikasi jejak, kotoran dan cakaran.

BACA JUGA:Benarkah Makan Malam Dapat Membuat Tubuh Menjadi Gemuk ? Simak Penjelasannya Berikut

BACA JUGA:Ada Hal Menarik di Hari Jumat, Ini Terkait ASN

Perhitungan paling akurat berasal dari data kamera jebak (trap camera) karena bisa langsung mengindentifikasi jenis kelamin dan menentukan nama bagi inyiak balang.

Harimau sumatra paling mudah ditemui dalam kawasan TNKS yang masuk Provinsi Bengkulu seperti di wilayah Kabupaten Lebong seperti di Rimbo Pengadang, Ladang Palembang, Ketenong, Bukit Resam. Sedangkan daerah lainnya di wilayah Kabupaten Mukomuko.

"Mereka jarang sekali masuk ke kampung, berarti satwa mangsanya itu masih cukup," lanjutnya.

Itulah sebabnya pihak pengelola TNKS membuat program pemulihan ekosistem, supaya ekosistem dalam kawasan TNKS itu terus berjalan dan pasokan pakan bagi harimau sumatra seperti babi dan rusa tetap tersedia.

BACA JUGA:Jangan Di Biasakan ! Walaupun Terasa Ngantuk Berat, Selesai Makan Tidak Boleh Langsung Tidur, Ini Alasannya

BACA JUGA:Siapa Sangka Ternyata Dengan Mengkonsumsi Buah Srikaya Mampu Mencegah Katarak

Setiap bulannya sebuah tim khusus yang dibentuk pengelola TNKS akan berpatroli di dalam kawasan hutan taman nasional guna membersihkan jerat harimau.

Pasalnya, harimau kerap menjadi korban jerat berbahan tali (sling) baja tersebut dan tak jarang berujung dengan kematian. Ada pula apa yang disebut sebagai jerat ratus yang terbuat dari kawat ban truk dengan tali induk sepanjang 10 meter sebagai pagar.

Umumnya, jerat ratus ini dibuat sebagai perintang oleh warga di perkampungan agar harimau tak masuk ke kampung mereka. 

Bahkan, di Nagari Cubadak, Kabupaten Pasaman (Sumbar) terdapat 5--10 perajin jerat ratus. Data Forum HarimauKita menyebut, dalam kurun 20 tahun terakhir, ada lebih dari 130 harimau mati akibat terkena jerat kendati jumlah kasus yang sebenarnya mungkin saja lebih besar lantaran tidak terpantau seluruhnya.

BACA JUGA:Laptopmu Terasa Lemot dan Mudah Panas? Berikut 4 Cara Membersihkan Cache di Leptop, Baik Windows Hingga MacOS.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan