Bengkulu : Provinsi yang Kaya, Tapi Mengapa Banyak yang Belum Tahu Letaknya?
Rangga Gusti Pangestu-Radar Utara/Benny Siswanto-
Namun ironi yang terjadi. Meski kabar berjubel di rimba maya, tidak semua individu memanfaatkannya dengan bijak. Banyak dari kita yang terjebak dalam filter bubble, yaitu kondisi dimana seseorang hanya terpapar pada informasi yang sesuai dengan pandangan dan kepercayaan mereka sendiri.
Terlebih, algoritma sosial media yang hanya akan mengarahkan audiens kepada konten-konten yang sesuai dengan apa yang mereka sukai. Akibatnya, wawasan dan pemahamannya menjadi terbatas dan kurang beragam.
Fakta yang relevan menunjukkan bahwa literasi digital di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Menjumput data data United Nations Educational, Scientific and Culter Organization atau UNESCO pada tahun 2022.
BACA JUGA:6 Puskesmas di Mukomuko Dapat Motor Yamaha NMAX
BACA JUGA:Terdata Ada 12 Klinik Aktif di Mukomuko
Bahwa indeks literasi digital Indonesia, berada pada peringkat yang cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Ini menunjukkan, di tengah akses teknologi dan informasi sudah tersedia, kemampuan untuk memproses, menganalisis, dan menggunakan informasi tersebut secara kritis dalam artian positif, masih menjadi tantangan besar.
Penting bagi kita sebagai komposan bangsa yang besar dan kaya ini, tidak melulu menjadi masyarakat pengguna semata, tetapi juga membangun kemampuan dalam penyajian pesan dan informasi yang kreatif, relevan sebagai upaya agar publik dapat mencerna setiap pesan yang disajikan.
Dengan demikian, keterbukaan informasi bisa benar-benar diiringi dengan keterbukaan wawasan, sehingga kita bisa menjadi masyarakat yang tidak hanya lebih kritis. Tapi juga cerdas, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.
BACA JUGA:Birokrat Ini Tempati Kadis Dukcapil, Baru Saja Dilantik
BACA JUGA:Cegah Konflik Pilkada, Polres Mukomuko Bentuk Satgas Cooling System
Jika kembali ke topik pembahasan, kita akan membayangkan bahwa masih banyak pihak yang belum tahu bahwa Presiden pertama Indonesia, sang proklamator, Ir Sukarno, pernah diasingkan di Bengkulu.
Masih banyak yang tidak tahu, bahwa yang menjahit Bendera Pusaka Merah Putih adalah putri daerah dari Bengkulu. Masih banyak yang belum tahu juga, bahwa tradisi Tabut diselenggarakan pada setiap tanggal 1 - 10 Muharram di Bengkulu.
Masih banyak yang belum tahu bahwa di antara 10 provinsi dengan cadangan batubara terbesar, salah satunya ada di Bengkulu.
Ini memerlukan perhatian khusus dari otoritas, utamanya Pemerintah Provinsi Bengkulu dan seluruh pemerintahan kabupaten/kota yang menjadi hierarki jenjang pemerintahan di daerah.