Harga Cabai Merah, Meroket Capai Rp 80 Per Kilogram
--
MUKOMUKO RU - Sejak dua minggu lalu. Harga cabai merah kembali meroket. Seperti di pasar pagi Desa Lubuk Santai, Kecamatan XIV Koto. Harga cabai merah dikabarkan mencapai Rp 80 per kilogram.
Mahalnya harga cabai tersebut, tentu menjadi masalah besar bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Seperti para pedagang lotek, gorengan, dan pedagang nasi ampera
"Kami benar-benar bingung. Sebagai pedagang lotek dan lontong, tidak mungkin saya kurangi porsi rasa pedasnya. Nanti kalau saya kurangi, dagangan saya malahan gak laku. Kami hanya berharap supaya harga cabai merah dan rawit kembali murah seperti sebelumnya," harap Sekar, warga Lubuk Sanai.
Sementara itu, Supri salah satu pedagang cabai ketika dikonfirmasi tidak menampik. Untuk sekarang ini harga cabai merah baik dari sebelumnya sekitar Rp 50 ribu kini menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Termasuk harga cabai rawit, dari sebelumnya sebesar Rp 40 ribu dan kini menjadi Rp 70 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Bakal Latih Operator Dapodik SD dan SMP
Menurut Supri, baiknya harga cabai ini karena pasikan cabai dari luar daerah sejak beberapa minggu belakangan ini berkurang.
"Pasokan cabai dari luar daerah berkurang. Karena sekarang belum musim panen cabai. Sedangkan pasokan cabai dari dalam daerah ini juga tidak cukup. Karena kurangnya pasokan inilah makanya harga cabai mahal," ujarnya.
Ia juga tidak tahu, apakah harga cabai masih ada peluang naik atau turun. Namun kata dia, jika melihat kondisi sekarang.
Harga cabai masih ada potensi naik lagi. Kecuali dalam waktu dekat ini para petani cabai melaksanakan panen.
"Kalau petani mulai panen. Maka stok cabai melimpah, dan dipastikan harga cabai murah. Tapi kalau petani belum juga panen, harga cabai peluang naik lagi," pungkasnya. (rel)