Panen Sawit Lahan DAS Picu Letusan Senjata. Majah: Perusahaan Tidak Berhak!
Panen Sawit Lahan DAS Picu Letusan Senjata. Majah: Perusahaan Tidak Berhak!-Radar Utara/Ependi -
Oleh karenanya, lanjut Ali, warga pun terpancing dan ikut melakukan aksi memanen sawit di lahan DAS Senabah yang merupakan kawasan di luar HGU karena telah diinclavekan oleh perusahaan.
"Begitu kondisinya, maka saat 2 warga ini panen. Datanglah petugas keamanan perusahaan dan oknum aparat negara itu, menegur dengan keras.
BACA JUGA:Edukasi dan Literasi Keuangan Faktor Penting Tumbuhkan Ekonomi
BACA JUGA:Terekam Kamera CCTV, Nasabah Bank di Ketahun Kehilangan Uang Rp250 Juta
Kemudian terjadi perdebatan panas, selanjutnya meletus lah senjata aparat itu hingga mengenai korban pertama.
Melihat temannya tertembak, anak kami Bimo ini pun emosi dan mengejar sehingga meletus lagi tembakan dan mengenai jari Bimo," kata Ali menjelaskan.
Ali meminta agar aturan dan penegakan hukum diterap secara adil terhadap persoalan ini, agar masyarakat tidak selalu menjadi korban.
Sementara itu, salah seorang pegiat sosial yang juga salah satu tokoh muda Pekal, Ibnu Majah, Amd.Komp.
BACA JUGA:Breaking News ! Diduga, Tertembak Senjata Oknum Aparat, 2 Warga Terluka
BACA JUGA:Pelaku Pencuri Uang Rp250 Juta Sudah Membuntuti Korban Sebelum ke Bank
Secara tegas, meminta aparat penegak hukum dapat bersikap adil dan netral dalam menegakkan aturan, menyikapi masalah ini.
Dikatakan Majah, konflik berkepanjangan yang melibatkan masyarakat desa penyangga dengan PT Agricinal ini, merupakan buah dari pembiaran yang dilakukan oleh pihak terkait.
"Karena dibiarkan dan tidak ada kepastian atau ketegasan maka konflik ini terus terjadi," gusar Majah.
Majah meminta agar masyarakat, jangan selalu dijadikan korban karena pada hakekatnya, perusahaan tidak berwenang dan tidak berhak untuk menggarap lahan DAS Senabah.
BACA JUGA:Edukasi dan Literasi Keuangan Faktor Penting Tumbuhkan Ekonomi