57 Juta Penduduk Belum Akses Internet di Indonesia, Tapi Ada Fakta Mencengangkan
Ketua Umum APJII, M Arif-istimewa-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di tengah fakta negatif, soal prilaku judi online yang menempatkan Indonesia sebagai lokus penjudi online, seturut upaya pemerintah memberangus perjudian yang sudah menyebabkan persoalan sosial di masyarakat, seperti tindak pidana dan perceraian bahkan pembunuhan.
Terungkap pula, saat awal-awal tahun 2024, terdapat 57 juta atau tepatnya 57.132.721 penduduk di Indonesia yang belum menjadi pengguna internet.
Akan tetapi, ada data yang lebih mencengangkan di balik itu. Dari total populasi Indonesia pada 2023 sebanyak 278.696.200 jiwa. Diketahui, nyaris 80 persennya atau sebanyak 221.563.479 penduduk, menjadi komposan pengguna internet di Indonesia.
Hal ini menyitir paparan dari Asosiasi Penyelenggaraa Jasa Internet Indonesia atau APJII yang dirilis pada penghujung Januari 2024.
BACA JUGA:Tahukah Anda Budaya Kerja Agile yang Bakal Diterapkan di Ibu Kota Nusantara?
BACA JUGA:Bengkulu Utara Belum Rencanakan Penggunaan Starlink
Terjadi signifikansi, pengguna atau pengakses internet di Indonesia setidak-tidaknya dalam 4 tahun terakhir sejak 2018.
APJII dari sisi kuantitas tersebut, menyatakan pendapatan parsialnya sebagai sebuah grafis yang positif dalam laju penggunaan internet dengan angka yang signifikan tersebut.
"Ini menandakan peningkatan konsisten grafik tren positif penetrasi internet Indonesia dalam lima tahun terakhir yang naik secara signifikan," ujar Ketua Umum APJII, M Arif, di kantornya Rabu, 31 Januari 2024.
Lansiran resmi APJII tersebut, sekaligus menegasi hasil survey penetrasi internet Indonesia tahun 2024 yang dirilis, menegasi angkanya menyentuh 79,5 persen.
Kalau dikomparasikan dengan angka persentase tahun sebelumnya atau 2022, secara kuantitatif terjadi lonjakan sebesar 1,4 persen.
BACA JUGA:Menanya Tanggungjawab Moril Bimbingan Kawin, di Tengah Pandemi Kasus Cerai
Tren lonjakan itu, sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 %. Grafis positif dari sisi kenaikan jumlah penggunanya, secara berurutan menjadi 73,7 % pada tahun 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada tahun 2023.