Minta Aktifitas Galian C Dihentikan, Warga 2 Desa di MM Temui Pemprov Bengkulu
Badan Pengelola Sungai Air Berau dan perwakilan masyarakat saat audiensi dengan Sekdaprov Bengkulu-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Badan Pengelola Sungai Air Berau dan perwakilan warga dua desa di Kabupaten Mukomuko (MM), Rabu 19 Juni 2024 mendatangi kantor Gubernur Bengkulu.
Kedatangan mereka yang diterima Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes dan Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Yenita Syaiful, guna meminta aktifitas galian C dapat dihentikan.
Perwakilan Masyarakat, Asra, S.Sos.I, MH mengatakan, permintaan itu lantaran keberadaan galian C milik oknum pengusaha galian C tersebut, dapat mengancam keberlangsungan Sungai Air Berau.
"Makanya kita perwakilan masyarakat Desa Air Berau dan Lubuk Bento Kecamatan Pondok Suguh bersama Badan Pengelola Sungai Air Berau mendesak agar aktifitas pertambangan itu dihentikan," kata Asra.
BACA JUGA:4.675 Hektar Lahan Pertanian Tidak Boleh Alih Fungsi
BACA JUGA:SILPA Rp 68 Miliar, Tetap Utamakan Kepentingan Masyarakat
Dengan kata lain, lanjut Asra, izin galian C itu dapat dicabut, sehingga nantinya aktifitas pertambangan yang berada di wilayah Desa Air Berau tersebut dapat ditutup.
"Desakan atau tuntutan kami ini, karena Sungai Air Berau itu selama ini dimanfaatkan warga seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika aktifitas galian C tetap dibiarkan, maka sungai menjadi tercemar," ungkap Asra.
Kemudian, sambung Asra, Sungai Air Berau itu saat ini, sebagai salah satu pusat ekosistem wisata yang dipadukan dengan budaya di tengah-tengah warga.
"Karena Sungai Air Berau itu merupakan sungai yang memiliki air terbersih kedua di Provinsi Bengkulu. Hanya saja ekosistem Sungai Air Berau terancam, ketika akfitas galian C tetap dilakukan," papar Asra.
BACA JUGA:Potong 2 Ekor Hewan Kurban, Oslita: Terus Bangun Kebersamaan
BACA JUGA:PPDB di Mukomuko Masih Sistem Zonasi
Menurut Asra, kedatangan pihaknya menemui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, agar kedepannya tidak ada lagi aktifitas pertambangan galian C di Sungai Air Berau.
"Hingga saat ini hanya satu aktifitas galian C di Sungai Air Berau tersebut. Sejauh ini dampaknya sudah sangat dirasakan warga Desa Air Berau dan Lubuk Bento, makanya kita minta galian C itu segera ditutup," tegas Asra.