Cara Terbaik Dalam Berikan ASI untuk Bayi
Agar bayi tumbuh dengan sehat, UNICEF mendorong agar air susu ibu (ASI) diberikan secara langsung dan rutin.-NET-
Kandungan ASI sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi, seperti perkembangan otak dan mata.
Oleh karena itu, para ibu sebaiknya dapat menjaga kualitas nutrisi ASI dengan memerhatikan cara memberikan ASI yang sesuai rekomendasi Kemenkes.
BACA JUGA:4 Jenis Makanan Ini Bisa Bikin Wajah Lebih Awet Muda
BACA JUGA:Inikah Resep
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes, dr. Lovely Daisy, MKM menjelaskan, perubahan bentuk makanan dapat melalui banyak tahapan proses, yang mana akan berpengaruh terhadap kandungan nilai gizi. Hal tersebut juga perlu diperhatikan dalam pemberian ASI.
“ASI dalam bentuk olahan lain, pertama, ASI dibekukan. ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko menurunnya kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan,” jelas Daisy seperti dikutip dari laman Kemenkes.
Langkah kedua, ASI dikeringkan. ASI ini dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan. Serangkaian perubahan fisik tersebut, tentunya akan meningkatkan risiko perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, penurunan komposisi faktor bioaktif protein.
Rekomendasi terbaik dalam pemberian ASI adalah ibu sebaiknya menyusui bayi secara langsung. Ibu menyusui bayi secara langsung karena dapat membangun ikatan batin antara ibu dan bayi.
BACA JUGA:Cinta Pertama, Ini Alasan Anak Perempuan Lebih Dekat Dengan Ayah
BACA JUGA:5 Model Sepatu Trend 2023, Rekomendasi Untuk Wanita Kekinian
Menyusui langsung sang bayi juga menurunkan risiko penyakit degeneratif pada bayi. Efeknya bagi sang ibu, menyusui dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan payudara.
ASI Perah
Menyusui merupakan salah satu rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) pemberian makan bayi dan anak, yang mana ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi usia 0--6 bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai usia 6 bulan serta pemberian ASI yang dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
Proses menyusui dimulai dari Inisiasi Menyusu Dini, yaitu proses kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi segera setelah bayi lahir selama minimal satu jam. Proses ini memudahkan ibu untuk mulai menyusui dan menyusui eksklusif lebih lama.