Ribuan Ton Pupuk Subsidi di Daerah Belum Terserap
Ilustrasi : Pupuk-Radar Utara-Pupuk
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Mundurnya musim tanam di sejumlah daerah di Indonesia, berimbas pada tingkat serapan pupuk subsidi yang telah dialokasikan pemerintah.
Salah satunya terjadi di daerah dalam wilayah Provinsi Bengkulu yang notabene statusnya bukan merupakan daerah produsen pangan, tapi penyangga pangan ini.
Data dibaca RU, Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2024 ini memiliki alokasi pupuk subsidi sebanyak 1.733 ton untuk Urea dan 2.136 untuk NPK.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi melalui Sekretaris, Juita Abadi, menjelaskan layaknya banyak daerah di Indonesia, tingkat serapan pupuk ini dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Diketahui, cuaca ektrem turut memberikan imbasan yang sangat luar biasa di sektor pertanian, khususnya pangan. Tidak terkecuali holtikultura lainnya.
Dalam upaya tetap memaksimalkan sektor pertanian, Juita bilang, pemerintah daerah sejalan dengan program-program pusat, tetap melakukan intervensi program agar sektor strategis ini tetap produktif.
"Saat ini masuk ke musim tanam kedua, setelah pandemi cuaca panas dan adanya perbaikan sarana dan prasarana tahun lalu," ungkap Juita, di kantornya, Senin, 10 Juni 2024.
Dia menyampaikan, konsistensi pemerintah daerah di sektor pangan, sudah dikonkret pula dalam format regulasi yang menjadi komitmen terukurnya.
BACA JUGA:MTQ Provinsi Bengkulu Ke XXXVI Ditutup, Bengkulu Utara Raih Juara Umum
BACA JUGA:Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Daun Pepaya Dapat Mengobati Asam Lambung
Salah satunya adalah Perda Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
RU membaca salinan regulasi daerah tersebut, dijabarkan daerah yang turut menjadi tolok ukur pemerintah pusat, bahwa keberadaan sawah di daerah ini total luasnya mencapai 3,4 ribu lebih.