Dinas Pertanian Dorong Terlaksananya Sekolah Lapang di Mukomuko
Kadis pertanian. Fitriyani Ilyas, S.Pt -Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sebagai upaya untuk mendorong peningkatan usaha tani dan kesejahteraan petani melalui teknologi pertanian.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pertanian, terus mendorong terlaksananya program sekolah lapang di daerah ini.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani Ilyas, S.Pt, ketika dikonfirmasi Minggu, 2 Juni 2024 mengatakan. Program sekolah lapang ini sangat penting sekali.
Karena ilmunya berkaitan langsung pada bagaimana membangun sebuah pertanian yang baik dan benar.
BACA JUGA:Untungkan Petani dan Peternak, Dinas Pertanian Gerakkan Program Siska
BACA JUGA:Dinas Pertanian Geber Vaksinasi Jembrana
Menurut dia, sekolah lapang ini juga untuk membentuk petani memiliki kemampuan SDM yang unggul dalam mengembangkan sektor pertanian ke depan.
"Saya kira program itu cara yang paling tepat agar pertanian kita ke depan semakin maju dan mandiri. Dan ini juga program yang dinanti-nanti oleh petani. Hanya saja, kami masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat. Apakah sekolah lapang kali ini untuk sektor pangan atau hortikultura," jelasnya.
Apapun jenis sektornya, Pemerintah Kabupaten Mukomuko akan terus berusaha untuk menguatkan produktivitas pertanian pangan sebagai antisipasi terjadinya krisis pangan.
Menurut Fitri, program sekolah lapang bagi petani ini sebelumnya diikuti oleh sejumlah kelompok tani di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Buka Layanan Vaksinasi Jembrana Gratis
BACA JUGA: Dinas Pertanian Segera Kerjakan Proyek Penunjukkan Langsung dan Swakelola
Dan program pemberdayaan ini mampu berbicara banyak pada peningkatan produksi pangan. Sehingga berdampak langsung pada pendapatan dan kesejahteraan petani setempat.
"Dan tahun ini, kita telah merencanakan akan membangun kelembagaan melalui kelompok tani dan pelatihan bersama mentor dari akademisi dan pakar di bidang pertanian. Untuk lokasinya yaitu di Kecamatan Air Manjunto. Karena wilayah itu menjadi sentral pangan," jelasnya.