Ancaman Kemarau di Pulau Sumatera hingga Jawa dan Sebagian Besar Wilayah Indonesia

Ilustrasi Ancaman Kemarau di Pulau Sumatera hingga Jawa dan Sebagian Besar Wilayah Indonesia -Radar Utara/Benny Siswanto-

"Untuk pertanian, diperlukan pola dan waktu tanam yang menyesuaikan sesuai dengan wilayah terdampak," ujarnya. 

Turut dikabarkan juga, BMKG bakal melakukan koordinasi langsung dengan Kementerian Pertanian menyikapi kedatangan musim pengering yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. 

BACA JUGA:Bisa Menyalakan Lampu Dengan Campuran Air Sabun, Tidak Perlu Beli Minyak!

BACA JUGA:Berlaku September, Urus SIM hingga Ijin Keramaian Lewat Cara Ini

Di beberapa daerah, seperti Provinsi Bengkulu proses tanam di penghujung Mei, diperkirakan baru akan menjumpa musim panen pada awal September 2024. 

Pernah diwartakan RU, soal rakor yang digelar di Markas Kodim bersama dengan stakeholder terkait yang terlibat. Rapat itu sebagai tindaklanjut MoU antara Kementerian Pertanian dengan Panglima TNI.

Ini menyikapi potensi paceklik pangan, ditambah lagi dengan proyeksi puncak kemarau yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2024 bersamaan dengan pandemi cuaca ekstrem la nina. TNI kemudian, menilai perlu langkah cepat. 

Breakdown kerjasama TNI-Kementan di daerah, dijelaskan Dandim 0423 Bengkulu Utara (BU), Letkol Kav Aidil Hajri,M.Han. 

BACA JUGA:Gembok Penjara Dibuka, Pejabat DLH Bakal Dipanggil Jaksa

BACA JUGA:Meski Harga Jual Motor Lawas Yamaha Fiz R Terbilang Mahal, Bisa Mencapai Puluhan Juta

Saat itu, hasil rapatnya adalah melakukan verifikasi sekaligus validasi sebaran data sawah tadah hujan. Berdasarkan data kementerian, luasannya di daerah ini sebanyak 113 hektar. 

"Dalam program ini, salah satu output nantinya adalah bantuan pompa hingga pipanisasi. Maka lewat rakor ini, nantinya akan dibentuk tim untuk melakukan verifikasi lahan yang melibatkan stakeholder terkait," kata Dandim Aidil di Aula Antasena, Rabu, 20 Maret 2024.  

Ditegaskan Dandim, salah satu kekuatan negara selain alutsista adalah logistik nasional. 

Karena itulah, TNI, memandang persoalan pangan adalah satu hal yang sangat strategis dan serius. 

Saking seriusnya, magister pertahanan dengan spesialisasi kavaleri itu, meminta tindaklanjut MoU antara Kementan dengan Panglima TNI, dilaksanakan dengan serius dan sinergis. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan