Pemerintah Menghadirkan Rumah bagi Masyarakat Terdampak Bencana
Hunian Tetap untuk warga penyintas bencana alam di Kota Palu, Sulawesi Tengah. -Biro Humas KemenPUPR-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - “Kami sekeluarga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah khususnya Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat -Red) yang telah membangun hunian yang layak. Fasilitas berupa saluran air bersih, jalan yang bagus juga membuat dirinya bersama keluarga serta warga terdampak bencana merasa sangat nyaman,” kata Jhoni Yunus.
Jhoni, pria berusia 50 tahun yang akrab disapa Papauto, adalah satu kepala keluarga yang menerima bantuan hunian tetap (huntap) korban gempa bumi (likuifaksi) dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Ada banyak warga yang bernasib serupa.
Mereka adalah bagian ribuan warga yang jadi korban. Saat bencana terjadi, selain rumah yang hancur, Papuato juga kehilangan anak laki-lakinya yang saat itu berada di sekolah.
Korban lain yang juga menerima bantuan rumah adalah Nuralim, 32, mengaku bersyukur sekali bisa mendapatkan hunian layak, yang bisa dia tinggali bersama keluarga.
BACA JUGA:Luncurkan Mobil Layanan Elektronik, Upaya Transformasi Digital Kementerian ATR/BPN
BACA JUGA:Mengebut PSN Transportasi, Tulang Punggung Konektivitas Antarwilayah
Menurut ibu dari dua anak yang berasal dari Kota Palu itu, hunian bantuan pemerintah ini sangat baik karena sudah lengkap dengan fasilitas pendukungnya.
Selain rumah yang layak huni, lokasi huntap terhitung strategis. Terletak di Kelurahan Petobo, Kota Palu, huntap itu berada di daerah kelahiran Nuralim.
Yang lebih penting, daerah lokasi hunian itu sudah dilengkapi dengan aneka fasilitas, antara lain, di tiap unit terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu
Nuralim menceritakan, saat terjadi gempa di Kota Palu pada 2018, rumahnya hancur hingga rata dengan tanah. Gempa juga menyebabkan satu anaknya meninggal dunia.
BACA JUGA:Inovasi Industri Alas Kaki Nasional Kian Signifikan
BACA JUGA:Ratusan UMKM Sambut Pesta Kemerdekaan Indonesia di IKN
Selain menjadi korban gempa, Nuralim juga mengaku tidak pernah menyangka bisa memiliki hunian yang nyaman seperti itu, karena suaminya hanyalah seorang buruh dengan penghasilan tidak menentu.
“Saya sangat bersyukur mendapat huntap di tempat kelahiran saya di Kelurahan Petobo, Kota Palu. Sebelumnya saya tinggal di hunian sementara (huntara) bersama para korban bencana lainnya. Saya dan keluarga sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang sudah memberikan hunian yang layak bagi kami warga terdampak bencana gempa bumi Palu sehingga bisa membangun kembali kehidupan kami kembali,” ujarnya saat ditemui tim Ditjen Perumahan Kementerian PUPR.