Waspada !! Ternyata Dengkur Menjadi Tanda Gangguan Serius Pada Kesehatan..

Upaya terbaik untuk mencegah terjadinya OSA adalah mengubah gaya hidup sekaligus sebagai langkah awal pengobatan bagi mereka yang telah menderita.-NET-

Pakar OSA dari John Hopkins University, Alan Schwartz yang telah lebih dari 30 tahun meneliti kelainan yang terjadi ketika manusia sedang tidur mengungkapkan bahwa dalm satu jam saja, penderita apnea akut dapat melakukan henti napas antara 20 hingga 30 kali.

Schawrtz menilai bahwa OSA merupakan risiko serius dari penyakit jantung dan stroke lantaran penderitanya mengalami gangguan pernapasan singkat berkali-kali selama waktu tidur mereka. Itu menyebabkan kadar oksigen dalam darah menjadi turun dan otak membangunkan mereka dari tidur untuk mengambil napas. "Seseorang yang mendengkur keras jika diselingi jeda dalam napas saat akan bernapas kembali menjadi penanda paling mudah dari terjadinya OSA," ujarnya.

BACA JUGA:Ini 6 Manfaat Buah Pepaya Muda yang Jarang Diketahui Oleh Banyak Orang

BACA JUGA:Wajib Coba! Ini Manfaat Mandi Air Laut Pada Sore Hari Bagi Kesehatan

Hasil penelitiannya menunjukkan sekitar 45 persen orang dewasa mendengkur ketika tidur kendati tidak sering dan sekitar 26 persen lainnya yang mengalami mengorok secara teratur dalam tidur mereka.

Banyak orang yang terkecoh bahwa mendengkur menandakan kualitas tidur seseorang adalah nyenyak. Tetapi sebaliknya justru menjadi gejala gangguan pada kesehatan yang lebih serius.

Hal itu banyak tidak disadari oleh kita. OSA lebih banyak dialami oleh kaum pria dibandingkan perempuan.

Mendengkur yang mengarah kepada OSA ditandai oleh tertutupnya jalan pernapasan. Ketika tertidur lelap, otot-otot di sekitar tenggorokan dan lidah umumnya dalam kondisi relaksasi atau mengendur.

BACA JUGA:Waspada!! Apabila Hp Anda Punya Tanda Seperti ini..

BACA JUGA:Begini Cara Membuat Kompos Dari Kohe, Sekam Padi dan Arang

Bagi penderita OSA, relaksasi tersebut dapat berlebihan sehingga jaringan lunak di belakang tenggorokan jatuh dan menyumbat saluran pernapasan.

Akibatnya aliran udara masuk ke paru-paru menjadi terhalang dan penyumbatan yang terjadi ini bisa total (apnea) ataupun parsial (hipopnea).

Ketika jalan napas menjadi terhalang, maka tidak ada oksigen yang bisa masuk dan menyebabkan terjadinya henti napas. Kejadian ini dapat berlangsung selama beberapa detik hingga lebih dari satu menit.

Selama fase ini, kadar oksigen dalam darah bisa turun secara dramatis. Upaya untuk bernapas tetap berlanjut. Ini menciptakan tekanan negatif di dada, mencoba menarik udara masuk melalui jalan napas yang tersumbat.

BACA JUGA:Serai, Bukan Sekedar Bumbu Dapur. Ini Segudang Manfaatnya Versi dr Zaidul Akbar

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan