Mencintaimu Seperti Filosofi Hujan

ILUSTRASI-playground.com-

Cerpen Karangan: Dalamlakara

Satu setengah tahun bukan waktu yang sebentar, dan aku masih belum bisa memahami tentang bagaimana Aksara ingin menjalani hubungan ini; akan dibawa ke mana? Akan berakhir seperti apa? Kalau pertanyaannya dirasa terlalu jauh, akan kusederhanakan seperti ini: apa ia pernah terpikir sekilas saja untuk mencintaiku?

Pertanyaan yang bodoh, ‘kan? Kalau pacaran ya jelas-jelas saling mencintai. 

Tapi dengan Aksara, semuanya terasa mustahil. 

Aku sendiri bingung kenapa bisa bertahan sampai sejauh ini sementara hal-hal yang kuinginkan tak pernah kudapat darinya.

BACA JUGA:Banjir Lebong, Tim Ayok Bengkulu Salurkan Bantuan

BACA JUGA:Gagalkan 0,5 Kg Sabu, Polda Tangkap 4 Tsk

Aksara membuatku kelimpungan mencari dimana letak kesalahanku yang membuatnya enggan untuk memberikan kepingan hati, ia juga membuatku makin tak menyukai diriku sendiri karena selalu kekuranganku yang tampak di matanya. Tapi semakin aku ingin jauh, semakin aku sakit dibuatnya.

Rasa cinta macam apa yang menyiksa seperti ini?

“Putusin, Dis, lo udah cukup kuat buat bertahan sampe sini.”

“Nggak segampang itu, Kat,” aku menjawab, “gue pernah sekali minta putus, tapi Aksa nggak kasih.”

BACA JUGA:Arus Mudik dan Balik ke Enggano, Pelindo Bengkulu Ambil Peran

BACA JUGA:Banjir Lebong, Tim Ayok Bengkulu Salurkan Bantuan

Katia, dalam ekspresinya yang paling bingung, memainkan sedotan di gelas minumannya yang sisa setengah. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan