Penyakit DBD di Mukomuko Pecah Telur, Diangka 227 Kasus
Kasus DBD melonjak, terlihat petugas saat melakukan fogging untuk membunuh induk nyamuk DBD.-Radar Utara/ Wahyudi -
Pihaknya meminta partisipasi seluruh masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyakit demam berdarah dengue di lingkungan masing-masing.
Dijelaskanya, dari sebanyak ratusan kasus DBD yang ada di daerah ini.
BACA JUGA: Penanganan Lelet, Warga Kembali Diteror Buaya Sungai Selagan
BACA JUGA:Halal Bihalal Perdana, Bupati Datangi Kecamatan Air Rami dan Malin Deman
Petugas Dinkes Mukomuko melalui seluruh Puskesmas telah melakukan penanganan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penyebaran penyakit DBD.
"Petugas juga melakukan penyelidikan epidemiologi di lokasi rumah warga yang ditemukan kasus DBD, pembagian larvasida kepada warga, dan melakukan pengasapan atau fogging massal di rumah warga," jelasnya.
Dari hasil penyelidikan epidemiologi. Petugas menduga, salah satu penyebab banyaknya kasus DBD di daerah ini karena ada beberapa faktor salah satunya lingkungan yang tidak bersih.
Dengan kondisi itu, Dinas Kesehatan juga meminta semua desa menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk DBD di wilayah masing-masing guna mencegah penularan penyakit menular dan mematikan itu.
BACA JUGA:Tekan Angka Kemiskinan, Bupati Ajak Warga Ikut Program KB
BACA JUGA:Kejari Mukomuko Halal Bihalal Dengan Insan Pers, Ini Pesan Kajari
"Mencegah akan lebih baik sebelum hal buruk terjadi. PSN tersebut meliputi gerakan 3M Plus, yakni menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya, menutup dan mengubur benda-benda yang tidak digunakan," pungkasnya. (*)