BREAKING NEWS : Bunga Terbesar Sejagad: Raflesia, Mekar Lagi di Palak Siring Kemumu

Reporter: Benny Siswanto |

Editor: Ependi |

Selasa , 16 Apr 2024 - 18:46

Bunga raflesia mekar di Palak Siring Kemumu, Bengkulu Utara.-Radar Utara/Benny Siswanto-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Bunga terbesar sejagad: Raflesia, kembali mekar di kawasan hutan lindung yang menjadi areal wisata Air Terjun Palak Siring, Kemumu.

Pantauan RU, puspa langka tersebut saat ini tengah mekar dengan 5 kelompak bunga yang diperkirakan hanya mampu bertahan hingga 3 hari kedepan, sejak hari ini.

Pengelola wisata di sana, Triyono, saat dikonfirmasi, Selasa, 16 April 2024, membenarkan keberadaan puspa langka yang kembali muncul dan mekar sempurna tersebut.

"Semoga mekarnya Raflesia ini, akan menjadi bagian dari eksotisme wisata alam di Palak Siring Kemumu," ujar Triyono, Selasa, sore.

Membaca prilaku tumbuhnya selama ini, Triyono mengungkap, kembang terbesar sejagad yang kini berada di wilayah Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya, Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu itu, akan bertahan tidak lebih dari 3 hari.

"Bisa jadi, karena faktor cuaca, fase menuju layu lebih cepat dari biasanya," ungkapnya, mengabarkan.

Dia menyeru, bagi pecinta puspa langka, agar tidak melewatkan momen apik dalam momen lebaran tahun ini.

Kemunculan bintik hitam di salah satu kelopaknya, kata Triyono, salah satunya dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satunya, kata dia, yang paling rentan adalah oleh serangga. Bahkan, serbuan serangga, tak jarang membuat Raflesia gagal mekar, lantaran mati di fase bonggol.

Tempat tumbuh Raflesia saat ini, diungkap Triyono masih berada di sekitaran tangga seribu. Sebutan tangga yang menjujug wisata air terjun di kawasan ini.

breaking news : bunga terbesar sejagad: raflesia, mekar lagi di palak siring kemumu                            radarutara.bacakoran.co - bunga terbesar sejagad: raflesia, kembali mekar di kawasan hutan lindung yang menjadi areal wisata air terjun palak siring, kemumu. 
pantauan ru, puspa langka tersebut saat ini tengah mekar dengan 5 kelompak bunga yang diperkirakan hanya mampu bertahan hingga 3 hari kedepan, sejak hari ini. 
pengelola wisata di sana, triyono, saat dikonfirmasi, selasa, 16 april 2024, membenarkan keberadaan puspa langka yang kembali muncul dan mekar sempurna tersebut. 
"semoga mekarnya raflesia ini, akan menjadi bagian dari eksotisme wisata alam di palak siring kemumu," ujar triyono, selasa, sore. 
baca juga: cegah korban baru, bupati minta pemprov cepat tangani buaya di sungai selagan
baca juga:usai libur lebaran, wabup bengkulu utara pimpin apel gabungan
membaca prilaku tumbuhnya selama ini, triyono mengungkap, kembang terbesar sejagad yang kini berada di wilayah kelurahan kemumu, kecamatan arma jaya, bengkulu utara, provinsi bengkulu itu, akan bertahan tidak lebih dari 3 hari. 
"bisa jadi, karena faktor cuaca, fase menuju layu lebih cepat dari biasanya," ungkapnya, mengabarkan. 
dia menyeru, bagi pecinta puspa langka, agar tidak melewatkan momen apik dalam momen lebaran tahun ini. 
kemunculan bintik hitam di salah satu kelopaknya, kata triyono, salah satunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. 
baca juga:paceklik, pasar sepi, copet pun tak beraksi 
baca juga:musim hujan pasca lebaran, waspada serangan demam berdarah
salah satunya, kata dia, yang paling rentan adalah oleh serangga. bahkan, serbuan serangga, tak jarang membuat raflesia gagal mekar, lantaran mati di fase bonggol. 
tempat tumbuh raflesia saat ini, diungkap triyono masih berada di sekitaran tangga seribu. sebutan tangga yang menjujug wisata air terjun di kawasan ini. 
"masih di sekitaran tangga seribu, spot 1. tempat mekar sebelumnya," jelas triyono. 
banyak yang belum tahu, lokasi mekar bunga terbesar di dunia; raflesia, yang kini ada di kemumu. 
baca juga:paceklik, pasar sepi, copet pun tak beraksi 
baca juga:musim hujan pasca lebaran, waspada serangan demam berdarah
tepatnya di lokasi wisata alam, palak siring di kelurahan kemumu kecamatan arma jaya, kabupaten bengkulu utara, provinsi bengkulu. 
mekar sempurna raflesia, agaknya menjadi agenda wisata pekan ini yang sangat disayangkan untuk dilewatkan. 
jagad, salah satu aktivis puspa langka, dalam bincang belum lama ini bilang, fase puncak mekar kembang yang dominasi warna merah darah itu, tidaklah lama.
pantauan radar utara, memburu lokasi kemumu yang tengah ditumbuhi flora khas negeri tropis, saat ini dapat juga menjadi wahana penelitian. 
baca juga: lebong banjir bandang, warga ketahun diminta waspada 
baca juga:gardu induk danau tes diterjang banjir, listrik sebagian wilayah bengkulu utara bakal padam? 
alasannya, tak jarang tepat berada di sekitaran jejaring akar yang menjadi inang tumbuhan parasit itu, kerap bertumbuhan calon-calon bonggol.
dari ukuran terkecil, lebih kurang seukuran kelingking hingga bonggol besar yang siap mekar. 
jagad mengatakan, fase tumbuh kembang hingga menjadi bonggol besar itu, tak kurang memakan waktu 11 bulan. 
sementara, dari sisi anggaran berdasarkan transfer keuangan ke daerah (tkd) 2024, pusat sudah mengabari fiskal tahun ini untuk sektor kepariwisataan di daerah.
baca juga: lebong banjir bandang, warga ketahun diminta waspada 
baca juga:gardu induk danau tes diterjang banjir, listrik sebagian wilayah bengkulu utara bakal padam? 
salah satunya, dak non fisik: dana pelayanan kepariwisataan sebesar rp 1.123.000.000.
ada juga dak fisik : tematik penguatan destinasi pariwisata prioritas rp 7.498.065.000. 
tak hanya itu saja, terdapat pula peruntukan yang sama juga untuk dak pariwisata sebesar rp 3.654.387.000.
serta lingkungan hidup juga dengan peruntukan yang sama rp 1.931.652.000.
kepariwisataan daerah, khususnya yang berada di wilayah arma jaya dengan letaknya bukan di jalur persimpangan, memerlukan manajemen pembangunan yang fokus. 
baca juga:ternyata,. jeruk nipis dan 6 jenis buah ini ampuh turunkan kolestrol
baca juga: bawaslu mantapkan persiapan sidang phpu
selain itu khusus serta representatif dengan potensi yang ada di sekitarnya. geliat pariwisata, dapat menjadi triger ekonomi khususnya umkm masyarakat sekitar.
wabup ari septia adinata, dalam sebuah bincang, sepakat dengan inisiasi tersebut. dia menyampaikan, pembangunan pariwisata harus dilandasi dengan pertimbangan kateristik wilayah. 
"sehingga lokus dan jenis pembangunannya, dapat menstimulasi geliat ekonomi di masyarakat. karena dipengaruhi oleh kunjungan orang luar ke daerah kita," pungkasnya. 
pemda bu, lanjut dia, sudah melakukan upaya ke arah itu. keseriusannya, selain di sektor anggaran, yang menyelaraskan dengan fiskal daerah. 
baca juga: 5 trik ini, mampu menghilangkan rasa ngantuk dalam perjalanan
baca juga:awas jangan dibiasakan! ini bahaya menahan buang air besar dan kecil bagi kesehatan
di sektor regulasi juga turut diperkuat dalam rencana induk pariwisataan daerah atau riparda.
belum lagi, pelaksanaan pembangunan berbasis kawasan. 
"tentunya memerlukan proses. tapi secara moril, dasar-dasarnya sudah ditancapkan, dimulai dari sektor regulasi. dan ini akan menjadi trust pusat terhadap daerah," ungkapnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Utara, 17 April 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan