Harga Cabai Kian Meradang, Waspadai Inflasi Daerah

ILUSTRASI-Radar Utara/Benny Siswanto-

Konsistensi kenaikan, juga terjadi pada varietas tanaman yang rasa pedasnya tengah menjadi obyek penelitian untuk kepentingan dunia medis ini. 

Catatan selama sepekan sebelum lebaran, harganya bergerak konsisten naik mulai dari Rp 75.000 perkilogramnya hingga sempat bertahan relatif lama di harga Rp 80.000 perkilogramnya, beberapa lama. 

BACA JUGA:Porsi Energi Terbarukan Semakin Besar

BACA JUGA: Replika Raksasa Meriahkan Takbir Keliling Idul Fitri 2024 di Desa Karya Bakti

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) BU, Sabani, SH, turut mengonfirmasi lanjutan program stabilisasi harga kebutuhan pokok di daerah.

Daerah, kata Sabani, terus mengupayakan langkah penyetabilan harga dengan skema-skema serupa, bahkan terus dikembangkan sejalan celah improvisasi yang memungkinkan dilakukan. 

"Kami juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kodim 0423/BU yang telah turut serta langsung dalam upaya stabilisasi harga di daerah," ujar mantan Camat Batiknau ini. 

Ditambahkan Sabani, stabilisasi harga, akan dilakukan pemerintah. Masih dalam format Gerakan Pangan Murah atau GPM.

BACA JUGA: ASN Wajib Masuk Kantor, Nambah Libur Kena Sanksi

BACA JUGA:Pemerintah Desa Diminta Verifikasi Data Kesejahteraan Sosial

Kata dia, menjadi treatment yang dapat mengurangi beban di masyarakat, di tengah situasi ekonomi yang rerata masih paceklik. 

Lebih jauh, Sabani menjelaskan, langkah-langkah improvisasi, kata dia, menjadi upaya paling cepat dilakukan saat ini. 

Upaya itu agaknya, disinyalkan Sabani sebagai langkah adaptif, menyikapi keterbatasan fiskal yang terjadi di hampir seluruh daerah. 

Di satu sisi, ekonomi pasar cukup sulit untuk dikendalikan secara total, karena terkait dengan sirkulasi kebutuhan barang dan jasa yang melibatkan lintas pihak dalam perdagangan.

BACA JUGA:Polres Mukomuko Pastikan Keamanan Pengendara di Jalinbar Sumatera

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan