Langkah Jitu Kendalikan Inflasi, Pemkab Mukomuko Gelar Pasar Murah
Terlihat Bupati Mukomuko saat memberikan arahan pada kegiatan pasar murah di Mukomuko. -Radar Utara/Wahyudi-
Bupati juga berharap, kegiatan serupa bisa kembali dilaksanakan untuk kedepanya.
Karena ini bisa membantu mencukupi kebutuhan bahan pangan masyarakat dengan harga yang murah. Selain juga dapat menekan angka inflasi daerah.
"Apalagi Kabupaten Mukomuko menjadi tolak ukur inflasi di Provinsi Bengkulu. Jika inflasi di daerah kita naik, maka se provinsi juga naik. Itu sebabnya, mari kita bersama-sama untuk terus berbuat agar inflasi daerah dapat kita kendalikan dengan baik," ujarnya.
BACA JUGA:Satpol PP Mukomuko Tutup Usaha Karaoke Bodong
BACA JUGA:Pemakaian Gas Elpiji 3 Kg Meningkat, Disperindag Pastikan Stok Cukup
Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP ketika dikonfirmasi mengatakan. Pasar murah yang dilaksanakan perdana pada bulan Ramadhan tahun 2024 yaitu di Kecamatan Lubuk Pinang.
Salah satu aksi nyata pemerintah daerah membantu menstabilkan harga bahan pokok. Termasuk beras, sebagai upaya menjaga daya beli dan meringankan beban masyarakat.
--
"Kabupaten Mukomuko salah satu daerah yang tingkat inflasinya dapat terkendali. Hal itu berkat kolaborasi dan kerjasama yang baik dari seluruh OPD terkait sektor perekonomian dan perdagangan serta dukungan dari stakeholder lainnya seperti Bulog, Bank Indonesia, dan juga para pelaku UMKM,” ungkap Nurdiana.
Dibeberkannya, kegiatan pasar murah di setiap krcamatanya. Pemkab Mukomuko menyediakan sebanyak 2,5 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
BACA JUGA:Sangat Jarang Diketahui, Ini Manfaat Dari Kedondong
BACA JUGA:Waspada!! Ini Bahayanya Jika Baju Lebaran Langsung Dipakai Tanpa Dicuci
Untuk harga jual beras SPHP ini jauh lebih murah yaitu sebesar Rp11.500 per kilogram dari harga pasaran sebesar Rp16.500 per kilogram nya.
Selain beras, juga disediakan telur ayam sebanyak 100 karpet dengan harga Rp46.000 per karpet, minyak goreng kemasan dengan harga Rp14.500, gula, sirup, tepung, cabai, susu, dan yang lainnya.
“Untuk pasokan beras pada kegiatan pasar murah, kita bekerjasama dengan pihak Bulog. Kalau gula dan yang lainnya, ada yang dari distributor dan pihak terkiat lainnya. Termasuk dari Bank Indonesia," ujarnya.