3 Tahun Terakhir, Penderita HIV di Bengkulu Capai 1.309 Kasus

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si-Radar Utara/Doni Aftarizal-

BENGKULU RU - Dalam kurun waktu 3 tahun terhitung sejak 2021-2023, penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Provinsi Bengkulu tercatat 1.309 kasus.

Bahkan dari total kasus yang ada tersebut, beberapa diantaranya sudah dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, Ruslian, SKM, M.Si mengatakan, catatan tersebut secara langsung menunjukkan kasus HIV AIDS di Bengkulu mengalami peningkatan.

"Bahkan hampir setiap tahun, lebih dari 100 kasus HIV ADIS merupakan penderita baru," ungkap Ruslian. 

BACA JUGA:Safari ke Air Besi, Warga Berharap Wabup ASA Maju Sebagai Cabup Bengkulu Utara

BACA JUGA:Warga Diminta Tetap Waspadai Penyakit Frambusia dan Filariasis

Menurut Ruslian, kalau dalam tahun ini, terdapat 8 kasus baru HIV ADIS yang ditemukan. Sedangkan sepanjang tahun 2023, ditemukan 202 kasus dengan sebaran di Kabupaten Bengkulu Selatan 10 kasus.

"Kemudian Kabupten Kepahiang 4 kasus, Lebong 1 kasus, Mukomuko 2 kasus, Rejang Lebong 33 kasus, dan terbanyak di Kota Bengkulu yakni 152 kasus," kata Ruslian.

Sejauh ini, lanjut Ruslian, rata-rata penderita HIV AIDS yang meninggal dunia, 10 orang per tahunnya. Kemudian untuk mengantisipasi penyebaran, pihaknya melakukan penjaringan atau skrining sejak dini.

"Sehingga kasus HIV dapat segera ditemukan. Dalam upaya ini kita mendatangi populasi kunci atau potensi tempat penyebaran. Kita juga bekerjasama dengan yayasan yang bergerak dibidang pencegahan HIV AIDS," ujar Ruslian.

BACA JUGA:Nelayan Diminta Tinggalkan Pukat Harimau

BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Sebut Kelanjutan Pembangunan TOL Butuh Dukungan Berbagai Pihak

Ruslian menambahkan, untuk mencegah penularan HIV AIDS ini, pihaknya menghimbau masyarakat untuk menghindari seks bebas, baik sejeni atau berbeda jenis. Kemudian senantiasa menggunakan pengaman. 

"Untuk jangka panjang, kita juga melakukan Imunisasi Human Papillomavirus (HPV) kepada anak kelas 5 dan 6 SD. Selain itu, melakukan  penyuluhan kepada populasi kunci," tambah Ruslian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan