Mengembangkan Pariwisata Hijau Berkelanjutan di IKN
Pemerintah akan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi berkelanjutan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Konsep yang diterapkan berbasis green tourism (pariwisata hijau) dan sustainable (berkelanjutan). KEMENPAREKRAF--
Satu hal, Kemenparekraf juga sedang mendorong proses uji petik atau penilaian penilaian mandiri kabupaten/kota kreatif Indonesia (PMK3I) di Kota Samarinda.
Program ini juga akan dikembangkan ke Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai penguatan jaringan destinasi wisata dan potensi ekonomi kreatif.
BACA JUGA:Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional
BACA JUGA:Indonesia dan Prancis Tingkatkan Kerja Sama Bisnis di Bidang Maritim
Sedangkan untuk dukungan terkait pengembangan investasi, Menparekraf menjelaskan bahwa ada komitmen investasi parekraf di IKN hingga Rp5,3 triliun, terdiri dari Rp5 triliun dari Grup Pakuwon dan Rp300 miliar dari Jambuluwuk.
Dua perusahaan tersebut berinvestasi hotel dan kawasan komersial di kawasan pusat IKN. Mulai 2024, komitmen diperkirakan akan terus bertambah.
Lalu sebagai salah satu upaya pengembangan investasi di IKN, Kemenparekraf akan menyelenggarakan International Tourism Investment Forum (ITIF) pada Juni 2024.
“Project yang akan ditawarkan adalah investasi di IKN dalam konsep sustainable tourism dan quality tourism,” kata Menteri Sandiaga.
BACA JUGA:Royalti Perkuat Industri Musik Nasional
BACA JUGA:Pelabuhan Berkelas Dunia Ada di Makassar
Pemerintah akan memperkenalkan dan mempromosikan IKN di kalangan wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Kemenparekraf akan membantu penyusunan paket wisata wilayah IKN maupun daerah penyangga ibu kota di Kalimantan Timur.
Seperti membuat paket desa wisata Goa Tapak Raja, kawasan mangrove Mentawir, Gunung Parung, air terjun Tembinus serta bukit Bengkirai.
Kemudian menggelar promosi di Bali dan Jakarta untuk berwisata ke Maratua (Maratua-Kakaban-Derawan). Promosi akan menjadi bagian utama dari Nusantara Expo.
BACA JUGA: Jaminan Pupuk Bersubsidi Cukup