Serangan Demam Berdarah di Kota Bani Makin Ganas. Dinkes Diminta Lakukan Ini
ilustrasi : Serangan Demam Berdarah dengue -unair.ac.id-
KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara kian mengkhawatirkan.
Kondisi ini terlihat dari jumlah pasien DBD asal Desa Kota Bani yang silih berganti keluar masuk rumah sakit (RS) untuk menjalani perawatan medis.
Terbaru, sesuai informasi yang berhasil dihimpun oleh Radar Utara, Rabu, 20 Maret 2024.
Sedikitnya masih ada dua warga asal Desa Kota Bani yang dinyatakan positif DBD dan sedang menjalani rawat inap di RSUD Arga Makmur.
BACA JUGA: Pemdes Dusun Raja Salurkan BLT-DD Untuk 15 KPM dan Honor Kelembagaan Desa TA 2024
BACA JUGA: Operasi Pekat Nala I Tahun 2024, Polsek Ketahun Sita Miras dan Mercon
"Warga kami yang terjangkit DBD silih berganti masuk ke RS. Hari ini saja ada dua orang warga kita yang dinyatakan positif DBD dan masih menjalani perawatan di RSUD Arga Makmur. Dan kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi kami," ujar Kadun I Desa Kota Bani, Syahrul.
Syahrul mencemaskan, kasus DBD ini jika tidak segera ditangani secara serius dan masif dengan melibatkan komponen terkait, akan meningkat hingga menjadi wabah.
"Kalau tidak segera dikendalikan, jumlah warga yang terserang DBD akan terus bertambah, bahkan kasus ini bisa menjadi wabah," tegasnya.
Syahrul berharap, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Utara segera merespon dan melakukan tindakan khusus untuk mengendalikan kasus DBD yang sedang menimpa sebagian besar warga di lingkungan dusun I Desa Kota Bani, ini.
BACA JUGA: Portal Jalan Menuju KTM Lagita Dirusak OTD, Setyo Aji: Akan Kita Lapor ke Polisi!
BACA JUGA:Hati-hati, Aliran Sungai Manjunto Banyak Buaya
"Kami berharap dinas terkait (Dinkes) Bengkulu Utara segera bersikap dan menindak lanjutinya. Upaya pengendalian yang bisa diupayakan diantarkan dengan cara fogging, pemberian obat abate atau menggunakan cara lainnya. Supaya kasus DBD yang sedang terjadi di tempat tinggal warga kami ini segera terkendali dan tidak sampai menelan korban jiwa," desak Syahrul. (*)