Banner Dempo - kenedi

Ramadhan Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Areal persawahan Kemumu yang menjadi jujugan masyarakat menunggu buka puasa.-Radar Utara/Benny Siswanto-

BACA JUGA:Ini Waktu yang Tepat Menggunakan Rem Tangan Saat Mengemudi

Aktivitas sosial yang beragam pun, akan menjadi soko ekonomi yang berimplikasi tidak pada satu golongan saja. Namun akan berimplikasi pada lintas elemen sosial yang ada di masyarakat.

"Marilah kita menyerukan semangat pengendalian diri dalam ibadah puasa ini, sehingga semangat berketuhan yang menjadi prinsip, akan kian menguatkan sendi-sendi bernegara," pungkasnya. 

Ramadhan tahun ini, ibadah suluk dilaksanakan di daerah ini. Jamaah Thoriqoh Naqsyabandiyyah Adzuqriyah yang berada di wilayah Desa Tanjung Alai Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara (BU), mulai melakoni suluk, sejak Kamis malam Jumat. 

Dikonfirmasi Radar Utara, salah satu pengasuh atau guru pembimbing suluk/khalwat pijawat, membenarkan rangkaian ibadan suluk, bakal dimulai Kamis, 14 Maret 2024 sekitar Pukul 20.00 WIB. 

BACA JUGA:Stabilitas Jalur Mudik Mendesak

BACA JUGA:HUT ke-305 Kota Bengkulu, Ini Harapan Pemprov Bengkulu

Dia menyampaikan, dari hasil pendaftaran peserta suluk, dikonfirmasikan sebanyak 15 peserta di luar rombongan pengurus, bakal mengikuti ibadah yang dilaksanakan selama 10 hari 10 malam tersebut. 

"Direncanakan akan diikuti oleh 15 peserta," kata Patarani saat dibincangi media ini, Rabu, 13 Maret 2024. 

Pengajian Ilmu Tasawuf ini, kata Patarani, tahun ini mengangkat tema "Suluk/Kalwat Untuk Menciptakan Insan Kamil"

Dia juga bilang, sudah menginformasikan kegiatan yang bakal dilaksanakan mulai 14 hingga 24 Maret 2024 itu kepada beberapa stakeholder terkait di kabupaten. 

BACA JUGA:Proyek Patung Pejuang dan Harimau di Bundaran Kota Disiapkan Rp900 Juta

BACA JUGA:Kemiskinan di Mukomuko Turun Menjadi 10,76 Persen

Penyelenggara kegiatan suluk ini adalah Jamaah Thoriqoh Naqsyabandiyyah Adzuqriyah yang berada di wilayah Desa Tanjung Alai Kecamatan Napal Putih. 

Pantauan RU, ibadah suluk selama 10 hari itu diikuti oleh 13 jamaah, di luar penyelenggara. Dinkes melalui Puskesmas Napal Putih melakukan pengamatan kondisi peserta 3 hari sekali. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan