Aristoteles, Penemu Ilmu Mantik, Guru dari Alexander Agung
Aristoteles, Penemu Ilmu Mantik, Guru dari Alexander Agung -wikipedia.org-
Aktivitas akademik itu praktis terhenti, ketika sang murid: Alaxander Agung tutup usia pada 323 SM. Dalam situasi politik yang tidak stabil, Aristoteles pun memilih kabur dari Athena.
Ia melarikan diri ke wilayah Chalcis, lantaran khawatir menjadi incaran dari para pembenci Alexander Agung yang telah mati itu. Tak terkecuali para pengikutnya.
BACA JUGA: Proyek Strategis Nasional di Bengkulu Utara, Terancam Batal?
BACA JUGA: Proses Pencairan Kekurangan Hibah Pilkada
Kebencian yang disulut karena pandangan politik oleh elit politik saat itu, bisa saja membuatnya dianiaya bahkan dibunuh oleh orang Yunani, mungkin saja terjadi.
Tapi mujur tak dapat diukur, ajal pun tak dapat dielak. Setahun usai kematian Raja Alexander Agung, maut tetap menjemput Aristoteles dalam usia 62 tahun. Dia meninggal 322 SM.
Kematiannya, tidak memupus perjuangannya. Warisan ilmu-ilmu yang didapat dari hasil karya-karya sepanjang hayat mengantarkanya menjadi obyek julukan mulia.
Julukannya itu mulai dari Bapak Ilmu Pengetahuan sampai dengan Guru bagi Para Ilmuan.
BACA JUGA:14 Tunjangan Ini Didepak dalam Gaji 13 dan THR 2024
BACA JUGA:Pecat Dirut RSUD M. Yunus, Gubernur Bengkulu Berpotensi Digugat ke PHI
Temuan Aristoteles itu meliputi bidang fisika, bilogi, kimia, botani, anatomi, zoologi, embriologi, psikologi, eksperimental, meteorologi hingga astronomi.
Konon, Aristoteles, juga sebagai ahli filsafat. Sepanjang hidupnya, dia dikenal menemukan beragam ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupan umat manusia.
Temuannya itu meliputi ilmu logika atau ilmu mantik murni yakni ilmu ynag mempelajari tentang cara berfikir dengan baik, benar dan sehat.
Semoga bermanfaat.(*)