Jembrana Penyakit Fenomenal di Mukomuko

Reporter: Wahyudi |

Editor: Ependi |

Rabu , 28 Feb 2024 - 20:49

Jembrana Penyakit Fenomenal di Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -

Setidaknya ada sebanyak 660 ekor hewan ternak sapi yang sudah diambil sampel darahnya.

"Ada sebanyak 660 hewan ternak yang tersebar di 12 kecamatan kita ambil sampel darahnya untuk dilakukan uji laboratorium. Ini untuk memastikan sapi itu terjangkit jembrana atau tidak. Kalau terjangkit maka kita langsung lakukan penanganan cepat," jelasnya.

Fitri juga meminta peran aktif dari seluruh pemilik ternak agar dapat menjaga terbaiknya dengan baik.

Jangan diliarkan, karena rata-rata sapi yang terjangkit Jembrana itu sapi yang dilepasliarkan pemiliknya.

Selain itu, pemilik ternak juga diminta dapat menjaga kebersihan kandang ternak. Agar ternak selalu sehat dan terhindar dari virus Jembrana dan virus yang lainnya.

"Memang untuk menakan kasus Jembrana itu butuh peran dari semua masyarakat pemilik ternak. Kalau hanya mengandalkan petugas saja, tidak akan bisa dikendalikan dengan baik," pungkasnya. (*)

jembrana penyakit fenomenal di mukomuko                            mukomuko.radarutara.bacakoran.co - dinas pertanian kabupaten mukomuko menyatakan, hingga tahun 2024 ini, penyakit jembrana masih menjadi salah satu penyakit fenomenal menyerang pada ternak sapi milik warga. 
bahkan sudah banyak sekali ternak sapi mati akibat penyakit ini. 
pelaksana tugas (plt) kepala dinas pertanian kabupaten mukomuko, fitriyani ilyas, s.pt ketika dikonfirmasi rabu, 28 februari 2024 mengatakan. hingga sekarang ini, setidaknya ada sebanyak 14 ekor sapi milik warga dinyatakan mati.
"paling banyak kasus sapi mati karena jembrana yaitu di kecamatan kota mukomuko. hal ini disebabkan karena masih banyaknya ternak milik warga dilepas liarkan," kata fitri.
selain itu, dijelaskan fitri. selain belasan ekor sapi mati. namun banyak juga ternak sapu sembuh dari jembrana. 
baca juga: pecah telor, dinas pertanian kecipratan dak tematik rp19 miliar
baca juga: kpu mukomuko plenokan perolehan suara peserta pemilu 2024
data yang miliki, setidaknya ada sebanyak 137 ekor ternak sapi milik warga sembuh dari penyakit jembrana.  ratusan ternak sapi yang sembuh dari jembrana itu setelah mendapatkan penanganan serius dari petugas kesehatan hewan.
"total ternak milik warga yang terjangkit jembrana itu ada 275 ekor. sebanyak 137 ekor sembuh, 14 ekor mati dan dipotong paksa. dan sisanya masih dalam proses pengobatan," ujarnya.
ia menyampaikan, petugas peternakan dan kesehatan hewan yang tersebar di pusat kesehatan hewan yang ada di daerah ini. akan terus menyampaikan laporan jika ada kasus baru. 
selain itu, petugas juga rutin memberikan pengobatan sampai hewan ternak tersebut sembuh dari penyakit jembrana. 
selain itu, pihaknya juga telah melakukan pengambilan sampel darah sapi untuk mendeteksi dini hewan ternak yang terjangkit penyakit jembrana agar dilakukan penanganan segera. 
baca juga: dp2kbp3a buka layanan kb tubektomi dan vasektomi 
baca juga: final, 180 orang calon jamaah haji asal mukomuko. ini pesan kemenag...
setidaknya ada sebanyak 660 ekor hewan ternak sapi yang sudah diambil sampel darahnya.
"ada sebanyak 660 hewan ternak yang tersebar di 12 kecamatan kita ambil sampel darahnya untuk dilakukan uji laboratorium. ini untuk memastikan  sapi itu terjangkit jembrana atau tidak. kalau terjangkit maka kita langsung lakukan penanganan cepat," jelasnya.
fitri juga meminta peran aktif dari seluruh pemilik ternak agar dapat menjaga terbaiknya dengan baik. 
jangan diliarkan, karena rata-rata sapi yang terjangkit jembrana itu sapi yang dilepasliarkan pemiliknya. 
selain itu, pemilik ternak juga diminta dapat menjaga kebersihan kandang ternak. agar ternak selalu sehat dan terhindar dari virus jembrana dan virus yang lainnya.
baca juga: angka kemiskinan turun 10,7 persen di kabupaten mukomuko
baca juga:bantuan seragam gratis tingkatkan angka partisipasi sekolah
"memang untuk menakan kasus jembrana itu butuh peran dari semua masyarakat pemilik ternak. kalau hanya mengandalkan petugas saja, tidak akan bisa dikendalikan dengan baik," pungkasnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Utara, 29 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan