Sampah Produk AMDK Penyumbang Terbesar Pencemaran di Indonesia
Sampah Produk AMDK Penyumbang Terbesar Pencemaran di Indonesia-ANTARA FOTO-
Sungai Watch mempelopori gerakan bersih-bersih sampah plastik di sungai dan pantai dengan memasang jejaring sampah di ratusan lokasi di Bali dan, belakangan, di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pemasangan jejaring sampah itu bertujuan menahan sampah hanyut ke laut sekaligus memberi waktu bagi relawan lembaga untuk mengumpulkan dan menganalisanya.
BACA JUGA:Ini Link Progres Usulan Nomor Induk PPPK Terbaru
BACA JUGA:Kemenkes Upayakan Deteksi Dini Kanker Lebih Mudah dan Murah di Puskesmas
Selain Danone, ikut masuk daftar lima besar perusahan penyumbang terbesar pencemaran lingkungan di Bali pada 2023, berturut-turut adalah Wings Surya, Indofood, Ultra Jaya Milk dan Orang Tua Group.
Empat yang terakhir adalah produsen beragam produk mie instan, susu kotak, dan minuman teh gelas.
Riset 6 Kota
Temuan Sungai Watch tersebut bermiripan dengan hasil riset Net Zero Waste Management Consortium, sebuah lembaga pengkajian lingkungan di Jakarta, atas sampah produk konsumen di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, Bali dan Samarinda.
BACA JUGA:Panyaluran DAK Fisik Masih Nol
BACA JUGA:Selama Pemilu 2024, Distribusi Energi Berjalan Lancar
Dirilis pada 23 November 2023, riset Net Zero menyebut sampah kemasan air minum, baik dalam bentuk botol maupun gelas plastik, termasuk yang paling membebani tempat penampungan sampah di berbagai kota.
Selain sampah plastik kresek dan kemasan saset berbagai merk.
"Sampah kemasan produk konsumen ukuran kecil memang selalu jadi masalah terbesar di setiap TPA," kata lead researcher Net Zero, Ahmad Syafrudin.
"Meski secara tonase terlihat kalah dari sampah organik rumah tangga, faktanya sampah anorganik seperti kemasan plastik produk konsumen jauh lebih makan tempat dan volumenya selalu besar, mau itu gerobak pemulung, TPS, truk sampah, TPA, pinggir sungai dan sebagainya."
BACA JUGA:PKS dan PKB Bersaing Rebut 1 Kursi, Target PDIP Kuasai 4 Kursi Makin Berat