Kenapa Harga Barang di Minimarket dan Supermarket Tak Perna Pas? Ini Alasannya...
--
RADAR UTARA - Pada saat kita berbelanja di minimarket ataupun supermarket, maka kita bisa melihat banyak pilihan barang dan nominal harga barang yang khas.
Diketahui, di minimarket atau supermarket selalu tampil eksentrik dengan adanya nominal harga yang tidak pernah pas atau tidak dibulatkan. Nominal ini akan terkesan agak aneh bagi masyarakat awam. Akan tetapi sebenarnya apa alasan di minimarket atau supermarket memberikan harga yang tidak pas seperti ini?
Sebagaimana dibahas dan diungkap dikanal YouTube Duzzle dalam fitur Short alasannya adalah.
"Kenapa harga barang-barang di minimarket dan supermarket itu tidak pernah bisa pas?" jelas narator membuka konten.
Harga yang tidak pas dimaksud disini adalah menetapkan harga yang tidak bulat. Seperti harga Rp2.590 sehingga tidak ada angka bulat diakhir nominal harga.
"Seperti benar-benar nanggung lho. Misalnya indomie, harganya jika diwarung biasanya dibulatkan di harga Rp 3 ribu-4ribu," tambah narator.
BACA JUGA:Jangan Sering Dilakukan! Kebiasaan Tidur Sore Bisa Menyebabkan Pikun dan Diabetes
"Namun jika di swalayan, biasanya itu nulis harga bisa Rp 2.900 atau Rp 3.980," ungkapnya.
Terkait hal ini, pemilik kanal YouTube Duzzle menyebut jika nominal tidak pas di swalayan kurang cocok dengan mereka yang cenderung perfeksionis. Lebih jauh lagi, dijelaskan bahwa pemilihan harga yang tidak pas atau tidak dibulatkan oleh pihak manajemen swalayan adalah bagian teknik marketing.
Ketika menetapkan harga dan menuliskannya pada bagian bawah produk yang di pajang, pasti konsumen akan fokus pada bagian angka depan sebelum tanda titik. Secara psikologis, hal ini akan membuat konsumen mengira, jika harga produk tersebut sesuai nominal terdepan. Padahal sebenarnya tidak demikian.
"Sebenarnya itu semua merupakan teknik marketing. Misalnya kamu melihat harganya Rp 11.900 maka sekilas akan mengira jika harga barang tersebut itu kisaran Rp 11 ribuan," terang narator.
" Padahal, kenyataannya, harganya adalah tetap saja Rp 12 ribuan. Artinya, terkesan lebih murah," tambahnya lagi.
Pada dasarnya, sudah banyak orang yang tahu jika penetapan harga tidak pas di minimarket dan supermarket merupakan teknik promosi supaya mendorong transaksi belanja saja. Akan tetapi, nyatanya masih saja banyak masyarakat yang tetap melihat harga produk itu berdasarkan angka terdepan di papan harga. (red)