Mengenal Ilmuan Dunia : Andre Marie Ampere, Penemu Elektromagnet
Andre Marie Ampere-fineartamerica.com-
Walaupun ampere dikenal sebagai ilmuan yang banyak memberikan terobosan baru di dunia sains. Namun nyatanya ia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
Wawasannya tentang sains, didapatnya dari kegemarannya membaca. Buku bacaannya seperti membaca ensiklopedia dan masih banyak literatur sains dalam Bahasa Perancis atau Latin.
BACA JUGA:Bawaslu Pastikan Penanganan Dugaan Pelanggaran Elisa Berlanjut
BACA JUGA: Musrenbangcam, Camat Beraharap Usulan Prioritas dari Desa Terealisasi TA 2025
Konon, ketika usianya menginjak 12 tahun anak dari pengusaha kayu di Lyon itu, sudah bisa menguasai seluruh mata pelajaran dasar matematika.
Itu didapatnya, ketika ia membaca tulisan pakar matematika Perancis D'Alembert tentang hitungan diferensial pada sebuah ensiklopedia. Sejak saat itulah ampere memutuskan sungguh-sungguh mendalami ilmu matematika.
Ampere kerap melakukan riset dan magang kepada sejumlah pakar matematika dan fisika, seperti Joseph-Louis Lagrange dan Jean Baptiste Joseph Selembre.
Kerja keras Ampere itu menjadikan ia satu-satunya ilmuan tanpa pendidikan dan kualifikasi formal yang duduk sebagai guru besar matematika di Ecole Plytechnuque (1809) dan Universite de France (1826 hingga wafat).
BACA JUGA:Pengadaan Barang & Jasa Program Ketahanan Pangan Harus Resmi Atau...
BACA JUGA:Logistik Pemilu 2024 Untuk 13 TPS di Enggano Didistribusikan
Di balik semua kebesaran nama Ampere, masa mudanya dilewati dalam masa-masa yang penuh kesedihan. Saat ia menginjak usia 18 tahun, tarjadi pertempuran di Kota Lyon.
Pertempuran tersebut, terjadi antara pendukung raja melawan pendukung republik. Kekalahan dialami pendukung republik oleh pendukung raja.
Ketika pertempuran, ayah Ampere, ditangkap dan kepalanya dipenggal. Kesedihan Ampere mulai hilang, ketika ia berusia 24 tahun, Ampere menikah dan dikaruniai anak laki-laki.
Hari demi hari yang Ampere lalui begitu indah. Namun, sayang keindahan tersebut hanya sesaat. Kesedihan kembali menyelimuti Ampere, ketika istrinya yang sangat ia cintai meninggal dunia. Momen berkabung itu, terjadi ketika anaknya baru menginjak usia 4 tahun.
BACA JUGA:Relawan 1912 Bengkulu Optimis Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran