Ini Dia Bahaya Terkena Gigitan Kucing Yang Perlu Diwaspadai

Reporter: Debi Susanto |

Editor: Ependi |

Selasa , 01 Apr 2025 - 16:05

Ini Dia Bahaya Terkena Gigitan Kucing Yang Perlu Diwaspadai-korankaltim.com-

Berikut ini adalah beberapa kondisi dan penyakit yang dapat muncul akibat digigit oleh kucing:

1. Penyakit Rabies

Rabies merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan hampir selalu berujung fatal jika tidak ditangani dengan tepat.

Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang umumnya ditularkan melalui hewan mamalia, seperti kucing, kera, dan anjing.

Virus ini sangat berbahaya karena mampu menyerang otak serta sistem saraf tubuh.

Sayangnya, rabies tidak dapat diobati, dan sering kali menyebabkan kematian. Risiko penyebaran virus rabies akan meningkat secara signifikan jika Anda digigit oleh kucing liar yang tidak diketahui riwayat vaksinasinya.

Di sisi lain, kucing yang sudah mendapatkan vaksinasi rabies memiliki peluang sangat kecil untuk menularkan virus ini.

2. Tetanus

Selain rabies, luka akibat gigitan kucing juga dapat memicu munculnya tetanus jika tidak dirawat dengan baik. Tetanus adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang biasanya berada dalam keadaan tidak aktif di tanah dan kotoran hewan.

Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka bekas gigitan kucing yang dibiarkan terbuka atau tidak dirawat dengan baik. Jika bakteri ini berhasil masuk, Anda mungkin akan menghadapi berbagai gejala, seperti kejang, kesulitan menelan, kaku pada leher dan tubuh, demam, serta kesulitan bernapas.

Jika tidak segera ditangani, gigitan kucing dapat berlanjut menjadi komplikasi serius, seperti penyakit otak (ensefalopati), keracunan darah, gagal napas, hingga mengancam nyawa.

ini dia bahaya terkena gigitan kucing yang perlu diwaspadai                             radarutara.bacakoran.co.- gigitan kucing sebaiknya tidak dianggap remeh, apalagi jika itu terjadi akibat gigitan kucing liar atau jika lukanya cukup dalam.
gigitan hewan, termasuk kucing, memiliki risiko tinggi untuk mengakibatkan infeksi yang serius.
jika tidak ditangani dengan baik, luka akibat gigitan kucing dapat berujung pada komplikasi yang lebih berbahaya.
kucing dikenal sebagai hewan yang lucu dan memiliki tingkah laku yang sangat menggemaskan, sehingga banyak orang merasa senang bermain dan berinteraksi dengan mereka.
baca juga:cek kesehatan gratis cegah penyakit berat dan pacu produktivitas
baca juga:ini dia deretan makanan yang mesti dihindari bagi para penderita penyakit jantung
meskipun umumnya bersikap ramah, kucing juga bisa menggigit dan melukai kita saat mereka merasa ketakutan, stres, atau terancam.
luka akibat gigitan kucing perlu segera ditangani untuk mencegah terjadinya infeksi atau komplikasi lainnya.
gigitan kucing, terutama dari kucing liar atau yang tidak terawat, memerlukan perhatian serius. hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mulut kucing mengandung berbagai kuman dan virus berbahaya.
gigitan tersebut bisa membuat anda rentan terhadap sejumlah penyakit, terlebih jika kucing yang menggigit memiliki riwayat penyakit atau status vaksinasi yang tidak jelas.
baca juga:6 penyakit yang rentan terjadi saat puasa ramadhan
baca juga:selain dapat mengobati penyakit kulit, ini manfaat lain dari bunga alamanda untuk kesehatan
di sisi lain, meskipun lebih aman, gigitan dari kucing peliharaan yang sudah divaksin juga harus mendapatkan perawatan yang tepat.
luka akibat gigitan kucing dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri, virus, atau kotoran, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan infeksi.
berikut ini adalah beberapa kondisi dan penyakit yang dapat muncul akibat digigit oleh kucing:
1. penyakit rabies
rabies merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan hampir selalu berujung fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
baca juga:wajib dicoba: trik mencegah penyakit diabetes di usia muda
baca juga:gatal pada telapak tangan, perlu diwaspadai bisa jadi penyakit serius.
penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang umumnya ditularkan melalui hewan mamalia, seperti kucing, kera, dan anjing.
virus ini sangat berbahaya karena mampu menyerang otak serta sistem saraf tubuh.
sayangnya, rabies tidak dapat diobati, dan sering kali menyebabkan kematian. risiko penyebaran virus rabies akan meningkat secara signifikan jika anda digigit oleh kucing liar yang tidak diketahui riwayat vaksinasinya.
di sisi lain, kucing yang sudah mendapatkan vaksinasi rabies memiliki peluang sangat kecil untuk menularkan virus ini.
baca juga:wajib tau, ini deretan pantangan makanan penyakit jantung yang perlu dihindari
baca juga:tips merawat kaki terkena penyakit diabetes secara baik dan benar
2. tetanus
selain rabies, luka akibat gigitan kucing juga dapat memicu munculnya tetanus jika tidak dirawat dengan baik. tetanus adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani, yang biasanya berada dalam keadaan tidak aktif di tanah dan kotoran hewan.
bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka bekas gigitan kucing yang dibiarkan terbuka atau tidak dirawat dengan baik. jika bakteri ini berhasil masuk, anda mungkin akan menghadapi berbagai gejala, seperti kejang, kesulitan menelan, kaku pada leher dan tubuh, demam, serta kesulitan bernapas.
jika tidak segera ditangani, gigitan kucing dapat berlanjut menjadi komplikasi serius, seperti penyakit otak (ensefalopati), keracunan darah, gagal napas, hingga mengancam nyawa.
baca juga:selain menjadi ibadah wajib bagi umat muslim ! ini sederet penyakit yang mampu dicegah dengan menjalankan puas
baca juga:jangan khawatir beberapa obat alami yang bisa anda gunakan untuk penyakit amandel bengkak
3. infeksi pasteurella multocida
pasteurella multocida adalah bakteri yang umumnya ditemukan di mulut kucing. penyebarannya dapat terjadi melalui gigitan, jilatan, atau cakaran kucing.
infeksi akibat bakteri ini sering kali muncul di area kulit yang terkena gigitan, cakaran, atau jilatan dari kucing.
namun, dalam kondisi tertentu, infeksi dapat menyebar ke organ lain dalam tubuh serta mengakibatkan infeksi yang lebih serius, seperti sepsis.
risiko pengembangan kondisi ini lebih tinggi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
baca juga:cek kesehatan gratis cegah penyakit berat dan pacu produktivitas
baca juga:ini dia deretan makanan yang mesti dihindari bagi para penderita penyakit jantung
4. penyakit cakaran kucing
penyakit cakaran kucing, atau yang lebih dikenal sebagai cat scratch disease, disebabkan oleh bakteri bartonella henselae.
meskipun namanya menunjukkan keterkaitan dengan cakaran, infeksi ini juga dapat ditularkan melalui gigitan dan jilatan kucing.
risiko terjadinya penyakit ini lebih tinggi dalam kasus gigitan kucing yang berusia di bawah satu tahun, kucing liar, atau kucing yang terinfeksi kutu.
gejala yang dapat muncul meliputi pembengkakan di kulit, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, nyeri otot, penurunan nafsu makan, dan kelelahan. selain itu, infeksi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius pada mereka yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
baca juga:6 penyakit yang rentan terjadi saat puasa ramadhan
baca juga:selain dapat mengobati penyakit kulit, ini manfaat lain dari bunga alamanda untuk kesehatan
untuk mencegah terjadinya infeksi setelah digigit kucing, terdapat beberapa langkah penanganan pertama yang dapat anda lakukan:
1. segera cuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih.
2. hentikan perdarahan dengan menekan luka secara perlahan menggunakan kain kasa atau kapas.
3. jika luka tidak terlalu besar dan dalam, anda dapat mengoleskan cairan antiseptik seperti povidone iodine.
4. tutup luka dengan plester atau perban steril.
baca juga:wajib dicoba: trik mencegah penyakit diabetes di usia muda
baca juga:gatal pada telapak tangan, perlu diwaspadai bisa jadi penyakit serius.
selanjutnya, perhatikan gejala infeksi yang mungkin muncul, seperti kemerahan, bengkak, nyeri, nanah pada luka, serta demam. apabila anda mengalami tanda-tanda tersebut, disarankan untuk segera mengunjungi dokter agar mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.
jika kucing yang menggigit anda menunjukkan gejala rabies, seperti perilaku agresif, kehilangan nafsu makan, keluarnya air liur berlebih, pupil mata melebar, atau kejang, segera cari pertolongan medis di puskesmas atau rumah sakit. di sana, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam dan memberikan vaksin antirabies (var) jika diperlukan.
jangan lupa untuk melaporkan insiden ini kepada dinas kesehatan atau pihak berwenang agar bisa dilakukan pemantauan dan tindakan lebih lanjut terhadap kucing yang menggigit anda.
baca juga:wajib tau, ini deretan pantangan makanan penyakit jantung yang perlu dihindari
baca juga:tips merawat kaki terkena penyakit diabetes secara baik dan benar
apabila anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang bahaya digigit kucing serta penanganannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 13 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan