Bahaya Virus PMK, Alokasi Vaksin Masih Kurang : THL Petugas Peternakan jadi Petugas Swadaya

Ternak liar yang rawan terserang virus PMK-Radar Utara / Abdurrahman Wachid -
Dirinya juga menjelaskan, meskipun jumlah vaksin yang diterima jauh dari kata cukup, namun praktis secara regulasi, alokasi vaksin akan ditambahkan pada tahap selanjutnya.
Syaratnya, pihak DTPHP Kabupaten harus menyerahkan laporan bahwa seluruh dosis vaksin PMK tahap awal sudah selesai dilakukan.
BACA JUGA:Vaksinasi PMK Mulai Pekan Depan, Bagaimana dengan Sapi Bunting?
BACA JUGA:Waspadai Daging Tiren, Syarkawi: Apalagi yang Terjangkit PMK
Barulah, pemerintah pusat akan kembali mendistribusikan kebutuhan vaksin ke daerah melalui pemerintah provinsi menyesuaikan dengan kekuatan pemerintah pusat.
"Kalau 1500 dosis vaksin PMK ini sudah selesai, akan kita laporkan. Dan kita tunggu lagi alokasi selanjutnya,"ucapnya lagi.
Sementara itu, membahas jumlah perkiraan populasi hewan ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Bengkulu Utara yang mencapai 10 ribu ekor lebih ini, tidak sepadan dengan jumlah ASN petugas kesehatan di puskeswan.
Dari 3 puskeswan yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, hanya ada 20 petugas peternakan yang tergabung dari ASN dan Petugas Harian Lepas (THL).
BACA JUGA:500 Dosis Vaksin PMK Bakal Disuntikan, Ternak di Kecamatan MSS Prioritas Puskeswan Putri Hijau
BACA JUGA:Gara-gara PMK, Puluhan Ternak Diambil Darahnya
Membahas pula tentang tidak diizinkannya adanya THL di OPD, lantaran masih dibutuhkan dan masih bersedia bekerja tanpa gaji, mereka saat ini dialih fungsikan sebagai petugas swadaya.